Jakarta, Aktual.co — Dewan Energi Nasional (DEN) menilai bahwa saat ini Indonesia masih belum membutuhkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dalam waktu dekat. Pasalnya, masih banyak sumber energi saat ini yang belum digunakan secara optimal.
Anggota DEN, Tumiran mengatakan, saat ini apabila Indonesia ingin membangun PLTN maka akan banyak kajian awal yang harus disiapkan. Sementara kondisi Indonesia sendiri sangatlah membutuhkan pembangkit listrik dengan skala cepat.
“Sekarang ini yang penting kan mempercepat infrastruktur. Pembangunan nuklir (PLTN) kan tidak bisa empat-lima tahun. Kita kan butuh pembangkit listrik skala cepat. Yang paling cepat ya kita punya Hydro, Geotermal, dan punya batubata,” kata Tumiran di kantornya, Jakarta, Kamis (19/3).
Menurutnya, hydro, geotermal dan batubara adalah sumber energi yang harus dimaksimalkan pemanfaatannya sembari secara bertahap membangun industri dalam negeri.
“Itu kita kebut dulu sampai GDP per kapita naik. Income per kapita naik. Sambil secara bertahap industri dalam negeri kita perkuat. Industri pembuat komponen-komponen pembangkit listrik. Sehingga kalau kita mau bangun PLTN ga semuanya kita beli dari luar dong. Jadi komponen-komponennya secara bertahap kita bikin dulu di sini,” ujar dia.
Untuk itu, sambungnya, jika sekarang ini Pemerintah tetap keukeuh ingin membangun PLTN, sementara semua komponennya beli dari asing, maka itu akan menjadi terlalu mahal.
“Kalau sekarang kita beli semua kan terlalu mahal. Jadi secara bertahap komponen PLTN kita bikin, setelah kita bicara komponen itu, kita pikirkan spandan-nya, supaya bisa dipakai untuk yang teknologi lebih. Jadi kita harus tahu, dan ekonomi negara harus mampu. Batubara dulu kita genjot, panas bumi kita habisi,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














