Surabaya, Aktual.Com-Eksepsi yang dibacakan Dahlan Iskan dengan menangis seolah menjadi tempat Dahlan Iskan mencurahkan isi hatinya mengenai kinerja Jaksa dalam memperkarakan dirinya dalam penjualan aset PT Panca Wira Usaha.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, yang hadir di persidangan pun juga begitu terkejut dengan apa yang diutarakan Dahlan.

Oleh sebab itu, Abraham berharap agar proses penegakkan hukum harus didasarkan pada fakta dan alat bukti.

“Jadi, dalam menegakan hukum itu tidak boleh didasari kebencian, dendam dan balas dendam. Nantinya, proses hukum bisa-bisa bukan didasari fakta dan alat bukti,” kata Abraham Samad seusai persidangan, (13/12).

Senada dengan pengamat politik Universitas Indonesia, Effendi Ghazali, yang juga hadir di persidangan.

Meski tak berkata banyak, namun Efendi berharap agar seluruh pihal yang terlibat dalam perkara ini untuk berpikir benar dan jernih.

“Lebih baik kita berpikiran jernih dan tidak takut kritis demi kebenaran. Kami minta, yang menangani pekara ini, untuk tidak main-main dan tidak setengah setengah melaksanakan tugasnya.” terangnya.

Seperti diketahui, bahwa dalam eksepsinya, Dahlan menyindir Kejaksaan Tinggi Jatim yang seolah-olah menangani kasusnya dengan tebang pilih. Dahlan menyebut ada kasus terang benderang melakukan korupsi, tetapi hanya diusut tanpa ada pekara. Namun, kasus yang tidak ditemukan korupsi, sengaja dipaksakan tanpa ada alat bukti.

Pewarta : Ahmad H Budiawan

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs