Denny J.A. membandingkan betapa berbeda konteks sosial ketika ia menerbitkan buku puisi esainya yang ke-6 tahun 2024 dibandingkan buku puisi esainya yang pertama, “Atas Nama Cinta.”
Ketika terbit buku puisi esainya yang pertama, beberapa tahun dari sana terjadi satu gelombang penolakan yang besar sekali. Ini terjadi setelah terbit satu buku yang berjudul “33 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sastra Indonesia.”
Dalam buku itu, Denny J.A. dimasukkan di sana sebagai satu dari 33 tokoh berpengaruh di dunia sastra. Denny J.A. dimasukkan ke dalam daftar karena ia membawa genre baru puisi esai.
Saat itu, penolakan terhadap Denny J.A. oleh sebagian sastrawan terjadi sangat besar sekali. Kontroversi pro dan kontra terjadi begitu kerasnya.
Tapi sekarang, 12 tahun kemudian, ketika Denny J.A. menerbitkan buku puisi esainya yang ke-6, praktis tak ada lagi gelombang penolakan itu. Yang terjadi sebaliknya.
Sekarang ini bahkan terjadi festival puisi esai tingkat ASEAN di Malaysia yang dibiayai sepenuhnya oleh kerajaan Malaysia di Sabah. Pada tahun 2024, Festival Puisi Esai ASEAN itu sudah terjadi yang ketiga.
Di Indonesia pun sudah muncul komunitas puisi esai se-Indonesia. Juga. sudah hadir pula pertemuan festival puisi esai setiap tahun. Itu dimulai di Jakarta 2023 di HB Yassin di Taman Ismail Marzuki.
Dengan terbitnya buku ke-6 ini, “Yang Tercecer di Era Kemerdekaan,” Denny J.A. juga memberikan nuansa baru bagi puisi esainya.
Jika sebelumnya, pada tahun 2012 dengan “Atas Nama Cinta,” puisi esainya panjang sekali, jika dibaca bisa sampai 30-40 menit. Maka pada puisi esainya yang terakhir dalam buku “Yang Tercecer di Era Kemerdekaan,” jika dibaca di panggung ini hanya memakan waktu sekitar 5 menit saja.
Buku puisi esainya “Yang Tercecer di Era Kemerdekaan” tahun 2024 ini juga sekaligus disiapkan sebagai puisi esai yang bisa dibacakan di panggung.
“Ketika puisi esainya dibacakan, kita tak hanya mendapatkan keindahan sebagaimana keindahan dari puisi biasa. Namun juga kita mendapatkan kisah dari sepotong sejarah di Indonesia yang benar-benar terjadi,” Demikian Denny J.A.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano