Acara penghargaan di Khabarovsk pada 25–30 November 2025 juga akan menampilkan:
-
pameran seni multidisipliner,
-
festival fotografi,
-
kelas master sinematografi,
-
pemutaran film-film pemenang BRICS Film Festival,
-
serta pertunjukan reenactment sejarah dan pemutaran khusus film besar yang akan dirilis pada 2026.
Penghargaan ini semakin memperkuat posisi Indonesia di peta sastra dunia, menunjukkan bahwa inovasi artistik tidak lagi didominasi pusat-pusat kebudayaan Barat. Namun bagi Denny JA, yang paling berarti bukanlah kemegahan festival, melainkan pesan tersirat dari penghargaan itu: bahwa sastra Indonesia—melalui puisi esai—telah menembus panggung global.
“Penghargaan dapat pudar oleh waktu,” ujar Denny JA. “Namun karya yang lahir dari kejujuran akan menemukan jalannya sendiri—ke tangan siapa pun yang membutuhkannya.”
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano
















