Dia mencontohkan, pada Juli 2011, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi 65/309 Kebahagiaan: Menuju Definisi Pembangunan yang Holistik. PBB mengundang negara-negara anggota untuk mengukur kebahagiaan rakyatnya dan menggunakan data. Basis data yang komprehensif dan akurat diperlukan untuk membantu memandu kebijakan publik.
Pada 2 April 2012, resolusi ini diikuti oleh Pertemuan Tingkat Tinggi PBB pertama untuk merumuskan Paradigma Ekonomi Baru. Saat itu, tim diketuai oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dan Perdana Menteri Jigme Thinley dari Bhutan.
“Bhutan harus disebut. Ia adalah bangsa yang pertama-tama memperkenalkan terminologi kebahagiaan nasional bruto. Saat itu, dunia masih demam produk domestik bruto sebagai indikator pembangunan utama mereka,” ungkapnya.
Denny JA menambahkan, Laporan Kebahagiaan Dunia pertama dirilis pada 1 April 2012 yang menarik perhatian internasional. Pada 2013, Laporan Kebahagiaan Dunia kedua diterbitkan, berlanjut pada 2015 sebagai yang ketiga, dan seterusnya hingga saat ini.
Sejak 2016, laporan World Happiness Index dikeluarkan setiap tahun pada 20 Maret, bertepatan dengan Hari Kebahagiaan Internasional PBB.
Beberapa variabel diukur dalam World Happiness Index antara lain 𝘩𝘦𝘢𝘭𝘵𝘩𝘺 𝘭𝘪𝘧𝘦 𝘦𝘹𝘱𝘦𝘤𝘵𝘢𝘯𝘤𝘺, 𝘧𝘳𝘦𝘦𝘥𝘰𝘮 𝘵𝘰 𝘮𝘢𝘬𝘦 𝘭𝘪𝘧𝘦 𝘤𝘩𝘰𝘪𝘤𝘦𝘴, 𝘨𝘳𝘰𝘴𝘴 𝘥𝘰𝘮𝘦𝘴𝘵𝘪𝘤 𝘱𝘳𝘰𝘥𝘶𝘤𝘵 (𝘎𝘋𝘗), 𝘨𝘦𝘯𝘦𝘳𝘰𝘴𝘪𝘵𝘺, 𝘴𝘰𝘤𝘪𝘢𝘭 𝘴𝘶𝘱𝘱𝘰𝘳𝘵 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘧𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥𝘴, 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘦𝘪𝘷𝘦𝘥 𝘤𝘰𝘳𝘳𝘶𝘱𝘵𝘪𝘰𝘯, 𝘢𝘴 𝘸𝘦𝘭𝘭 𝘢𝘴 𝘳𝘦𝘤𝘦𝘯𝘵 𝘦𝘮𝘰𝘵𝘪𝘰𝘯𝘴 𝘰𝘧 𝘵𝘩𝘦 𝘳𝘦𝘴𝘱𝘰𝘯𝘥𝘦𝘯𝘵𝘴, 𝘣𝘰𝘵𝘩 𝘨𝘰𝘰𝘥 𝘢𝘯𝘥 𝘣𝘢𝘥.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano














