Jakarta, aktual.com – “Jokowi dan Prabowo potensial menjadi Dwi Tunggal Indonesia berikutnya. Jika Dwi Tunggal Soekarno- Hatta berjasa mengantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan, Dwi Tunggal Jokowi- Prabowo potensial mengantarkan kita menuju Indonesia Emas 2045. “

“Seperti yang banyak diprediksi lembaga internasional, di tahun 2045, Indonesia menjadi negara terbesar keempat di dunia secara ekonomi.”

Demikian dinyatakan Denny JA ketika menerima Pigam Rekor MURI selaku konsultan politik pertama di dunia yang memenangkan Pilpres Lima Kali Berturut- Turut di Satu Negara.

“Saya senang,” ujar Denny JA, “menjadi saksi dan ikut membantu kemenangan Prabowo- Gibran, yang didukung Jokowi dalam Pilpres 2024. “Senang ikut membentuk Dwi Tunggal Jokowi- Prabowo.”

Denny JA menceritakan tiga momen krusial yang menentukan kemenangan Prabowo- Gibran. Ia ceritakan itu dalam Talk Show Jayasuprana, setelah menerima anugrah Rekor MURI.

Pertama, percakapan empat mata Denny JA dengan Jokowi, di akhir Juli 2023. Saat itu, Denny ikut meyakinkan Jokowi agar mendukung Prabowo saja.

“Lima puluh tahun dari sekarang,” ujar Denny kepada Jokowi, “sejarahwan akan menulis siapa TIGA- LIMA presiden Indonesia yang paling memberikan legacy bagi warna dan kemajuan Indonesia.”

Jokowi potensial tercatat di antara 3-5 presiden itu, sejauh legacynya dilanjutkan hingga tuntas oleh presiden berikutnya. Legacy Jokowi antara lain: memindahkan IKN, Hilirisasi dan Digitalisasi Pemerintahan.

Di antara semua capres yang bertarung, Denny meyakinkan Jokowi, Prabowo lah yang paling memberi ruang untuk itu, dan juga yang paling mungkin menang.

Kedua, percakapan empat mata Denny JA dengan Prabowo, sekitar bulan September 2023, jauh hari sebelum Mahkamah Konstitusi membolehkan Gibran menjadi wakil presiden.

Di bulan Agustus 2023, LSI Denny JA sudah mempublikasi hasil survei ke publik luas. Inilah survei pertama yang menyatakan Prabowo- Gibran akan mengalahkan pasangan Ganjar dan Pasangan Anies.

Denny JA ikut mendukung Prabowo mengambil Gibran sebagai pasangannya. Adalah Prabowo yang pertama kali menyampaikan hasratnya meminang Gibtan.

Namun Denny JA datang dengan data, bahwa memang Gibran yang dapat membantunya terpilih sebagi presiden RI karena berbagai alasan.

Gibran tak hanya bisa membawa suara yang puas dengan kinerja Jokowi (80% pemilih). Gibran juga membawa suara generasi milenial ke bawah (50 persen pemilih). Dan Gibran mampu membelah Jawa Tengah, mengambil basis suara Ganjar, yang saat itu menjadi kompetitor terkuat Prabowo.

Ketiga, momen penting satu putaran saja. Di bulan Desember, dukungan kepada Prabowo- Gibran sempat mentok hanya di angka 43-45% saja. Prabowo- Gibran. Jika tertahan di sana, Prabowo- Gibran harus bertarung ulang di putaran kedua.

Ini situasi kritis bahkan untuk Indonesia. Jokowi akan terus dikeritik dan digembos. Para kubu kompetitornya tahu bahwa Jokowi ikut menjadi sandaran elektabilitas Prabowo-Gibran. Jika popularitas Jokowi bisa dihancurkan, hancur pula elektabilitas Prabowo- Gibran.

Maka kemenangan satu putaran bagi Prabowo- Gibran menjadi keharusan. Data LSI Denny JA saat itu menunjukkan peluang menang satu putaran saja cukup dengan memaksimalkan dukungan di kalangan pemilih wong cilik.

Pemilih wong cilik untuk kualitikasi pemilih yang penghasilannya 2 juta rupiah ke bawah. Total jumlah mereka 45 persen dari total pemilih Indonesia.

Saat itu, pemilih wong cilik yang mendukung Prabowo- Gibran baru sebanyak 47 persen. Dukungan mereka ke Prabowo- Gibran harus dinaikkan menjadi 60 persen di seluruh Indonesia.

Hanya ini yang paling mungkin mendongkrak suara Prabowo- Gibran agar melampaui 50 persen. Maka perlu dilakukan gerakan door to door ke rumah- rumah wong cilik itu.

Divisi Konsultan Politi LSI Denny JA sendiri menurunkan puluhan ribu relawan bergerak di puluhan kabupaten di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Bergerak juga banyak sekali relawan lain. Bantuan sosial hanya salah satu saja yang ikut mewarnai. LSI Denny JA sendiri bergerak door to door tanpa menyentuh bantuan sosial.

Tiga momen inilah yang akhirnya paling menentukan kemenangan Prabowo, menang Satu Putaran Saja!

Setelah menang, Prabowo sendiri menelfon Denny JA. Di samping mengucapkan terima kasih saya sudah “Get Things Done,”
membantunya terpilih, Prabowo juga mengutip ucapan saya ketika berjumpa dengannya pertama kali untuk urusan Pilpres 2024.

Ujar Prabowo: “Den, elo ngomong, saya tak akan datang ke capres yang akan kalah.” Prabowo tertawa. Saya juga tertawa. “Jadi kemenangan gue, elo sudah yakin sejak awal ya.”

Lanjut Prabowo: “Jadi kemenangan gue ini menambah rekor kemenangan elo, ya Den. Ini pilpres keberapa yang elo menang?” Saya jawab: “kelima kali pak. Berturut- turut.”

Sambut Prabowo: “Hebat elo ya Den. Itu rekor kelas dunia.”

Kini MURI mendokumentasikan pencapaian itu. Yaitu Rekor Konsultan Politik Pertama di Dunia Yang Memenankan Pilpres Lima Kali Berturut- turut.”***

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano