Imam mengatakan, selama ini yang bersangkutan tinggal dengan istri serta anaknya di rumah mertua di Desa Tegaron, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk. Mereka tidak menyangka jika ia diamankan oleh aparat, diduga terkait terorisme.
Saat mengamankan yang bersangkutan, ia sempat melawan. Namun, petugas langsung sigap sehingga ia tidak berkutik. Setelah mengamankan yang bersangkutan, petugas juga langsung mengajak untuk pulang dan dilakukan penggeledahan. Namun, apakah ada yang dibawa hingga kini belum ada informasi yang jelas.
Sementara itu, rumah yang ditinggali yang bersangkutan saat ini diberi garis polisi dan dijaga ketat oleh petugas kemananan.
Artikel ini ditulis oleh: