Jakarta, Aktual.co — Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror, terlibat baku baku tembak dengan kelompok orang tidak dikenal (OTK) di Pegunungan Sakina Jaya, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah siang kemarin.
Dalam baku tembak itu, satu orang dari pihak teroris tertembak mati oleh Densus 88.
Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto menjelaskan teroris yang tertembak itu diduga kuat adalah Daeng Koro, salah satu teroris yang selama ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kepolisian.
Menurutnya, Daeng Koro alias Sabar Subagyo alias Mas Koro alias Abu Autat alias Autat Trawah merupakan salah satu aktor penting dari kelompok teoris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso yang selama ini menjadi sasaran operasi kepolisian.
“Untuk teroris yang tertembak dan meninggal di tempat sewaktu terjadi baku tembak dengan Densus 88 di Parigi diduga kuat adalah Daeng Koro,” ungkap Rikwanto saat dikonfirmasi, Minggu (5/4).
Meski begitu, polisi harus membuktikan melalui serangkaian tes DNA untuk memastikan bahwa teroris yang tewas tertembak itu adalah Daeng Koro atau pria bernama asli Sabar Subagio.
Rikwanto juga menuturkan bahwa yang bersangkutan merupakan buronan yang selama ini bergeriliya membentuk dan merekrut kelompok-kelompok teroris di wilayah Poso, Sulawesi Tengah. “Namun untuk kepastiannya, kami akan terlebih dahulu melakukan Tes DNA,” ujar Rikwanto.
Untuk diketahui, banyak pihak menyebut Daeng Koro sebenarnya lebih menakutkan dari Santoso. Dia memiliki dasar pelatihan militer setingkat Kopassus untuk membentuk kelompok teror di Poso, Sulawesi Tengah. Ada pula yang menyebut Santoso hanyalah sebatas ikon kelompok bersenjata tersebut. Justru Daeng Koro-lah yang sebenarnya meminpin kelompok teroris Poso.
Artikel ini ditulis oleh:
















