“Tadi baru satu kali, nanti ada lagi yang diledakkan,” kata salah seorang anggota kepolisian Densus 88 yang enggan disebut namanya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan sebelumnya mengatakan pihaknya meminta waktu terlebih dahulu untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait pemusnahan bom tersebut.
“Kita coba memusnahkan dulu,” katanya.
Diketahui, Tri Murtiono (bapak), Tri Ernawati (ibu), Muhammad Dafa Amin Murdana (anak pertama), Muhammad Dana Satria Murdana (anak kedua) dan Aisya Azahra Putri (anak ketiga) secara bersamaan meledakkan bom bunuh diri di depan pintu masuk kantor Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5).
Dari kejadian tersebut, bapak, ibu dan dua anaknya meninggal dunia, sementara satu anaknya Asisya Azahra berhasil diselamatkan petugas kepolisian.
(Wisnu)