Jakarta, Aktual.com — Desa-desa di pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berjuang keras dengan berbagai cara untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi di desa mereka.

“Di kecamatan kami ada enam desa yang belum dialiri listrik dari PLN. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, ada upaya-upaya dilakukan masing-masing desa,” kata Camat Kotabesi, Darini Kurniawati, kepada wartawan, di Sampit, Sabtu (20/02).

Enam desa di Kecamatan Kotabesi yang belum tersentuh listrik PLN adalah Desa Soren, Simpur, Rasau Tumbuh, Pamalian, Palangan, dan Hanjalipan. Selain daya yang dimiliki PLN masih terbatas, jauhnya lokasi enam desa ini juga menyulitkan PLN memasok listrik ke enam desa tersebut.

Darini mencontohkan, Desa Rasau Tumbuh adalah salah satu desa yang mengambil langkah sendiri mengatasi krisis listrik. Sejak 2010 lalu, desa tersebut mengelola usaha listrik desa menggunakan mesin diesel dengan bantuan pemerintah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.

Desa lainnya, juga melakukan upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik. Desa Simpur sejak 2015 lalu memaksimalkan penggunaan pembangkit listrik tenaga surya yang dibiayai dana desa. Sementara Desa Palangan dan Hanjalipan sedang bermohon pasokan listrik dari perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki kelebihan daya listrik.

Membangun kelistrikan di Kotawaringin Timur membutuhkan biaya besar. Luas serta sulitnya kondisi geografis daerah ini, membuat biaya tinggi dan pasokan listrik ke kawasan pedalaman sering terkendala.

Pemerintah kabupaten juga mengusulkan bantuan kelistrikan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang saat ini gencar menjalankan program “Kalteng Terang”. Program ini diharapkan turut dinikmati masyarakat Kotawaringin Timur.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara