Jakarta, Aktual.com — Anggota DPD RI Dapil Sulawesi Tengah, Delis Julkarson Hehi mengimbau Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi menepati janjinya untuk mengangkat tenaga honorer kategori 2 menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Delis mengatakan pihaknya mendukung pengadaan tenaga honorer kategori 2. Sebab, tenaga honorer tersebut masih diperlukan terutama di daerah-daerah terpencil.
Menurutnya, ada tiga alasan mengapa tenaga honorer K2 perlu didukung. Pertama, negara masih membutuhkan tenaga di PGRI sebanyak 400 ribu orang. Bahkan, ia menilai daerah sedang darurat guru SD.
Kedua, lanjut Delis, juga di tenaga pendidik dan kesehatan. Ia menyebut, kebutuhan ideal untuk puskesmas pada posisi perawat, hari ini kurang sebanyak 17.572 orang, sedangkan sebanyak Bidan 7990.
“Ini angka yang belum terpenuhi. Ini janji. Utamanya yang mengabdi di atas 3 tahun. Janji menpan Yuddy sendiri kan angkat K2,” ujar Delis dalam diskusi bertajuk “Mengejar Takdir Tenaga Honorer” di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/2)
Ketiga, sambungnya, fakta dilapangan menunjukkan tempat orang yang tidak menginginkan atau daerah terpencil di situlah honorer hadir.
“Jadi ini kebutuhan daerah, aspirasi daerah kita bawa,” katanya
Untuk itu, Anggota Komite III ini menyarankan agar pemerintah memetakan kebutuhan masing-masing daerah terhadap tenaga honorer dengan kualifikasi syarat-syarat yang mesti dipenuhi. Kemudian, mengangkatnya menjadi PNS secara bertahap.
Menurutnya, hal tersebut tinggal menjadi niat pemerintah. Karena, keputusan berada ditangan MenPAN-RB. Jangan, kata dia, berjanji diawal tapi tak ditepati.
“Kita mulai dari pemetaan masing-masing daerah. Ada penumpukan daerah tapi jumplang di daerah lain. Dari 439 ribu itu mana yang syarat honorer.
Kemudian angkat bertahap berdasarkan kebutuhan. Honorer bilang sudah siap di tempatkan dimana saja. Yang buat ribet Pak menterinya,”
“Bolanya di MenPAN-RB. Dia yang mulai dia yang akhiri. Mulai rapat akhiri rapat yang sama. Punya niat enggak selesaikan ini ? Jangan maju satu langkah mundur tiga langkah,” tandasnya
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan