Washington, Aktual.com – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada Rabu (5/12) memperingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa perang di Jalur Gaza “dapat memperburuk ancaman yang ada terhadap perdamaian dan keamanan internasional.”
Untuk pertama kalinya sejak menjabat Sekjen PBB pada 2017, Guterres menulis sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB untuk memohon agar dewan tersebut dapat mencegah bencana kemanusiaan di Gaza dan menyerukan gencatan senjata kemanusiaan.
Pasal 99 Piagam PBB memberikan wewenang kepada Sekretaris Jenderal PBB untuk menarik perhatian Dewan Keamanan PBB terhadap setiap keadaan yang, menurut pendapatnya, dapat membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.
Guterres menyampaikan kekhawatirannya bahwa kondisi saat ini menghambat operasi kemanusiaan yang diperlukan dan berpotensi menyebabkan runtuhnya sistem kemanusiaan. Ia menekankan bahwa perlunya mencegah bencana ini agar tidak memberikan dampak yang tidak dapat diubah bagi warga Palestina dan stabilitas di wilayah tersebut.
Sekretaris Jenderal juga mencatat bahaya yang dihadapi oleh warga sipil di Gaza, dengan sistem layanan kesehatan yang sudah tidak dapat beroperasi.
“Tidak ada tempat yang aman di Gaza,” tegasnya.
Guterres menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertindak dan menggunakan pengaruhnya untuk mencegah eskalasi konflik dan mengakhiri krisis ini.
“Saya mendesak Dewan Keamanan untuk bertindak dalam mencegah bencana kemanusiaan dan mengumumkan gencatan senjata kemanusiaan. Ini merupakan langkah mendesak yang harus diambil,” ujar Guterres.
Dalam tanggapan terpisah, juru bicara PBB, Stephane Dujarric, di New York, menyatakan bahwa Guterres menyoroti perlunya gencatan senjata kemanusiaan. Dujarric menyebut langkah Guterres mengirim surat kepada Dewan Keamanan sebagai tindakan yang dramatis namun konstitusional.
“Kami berharap Dewan Keamanan mengikuti seruan untuk gencatan senjata kemanusiaan. Kami mengajak komunitas internasional dan pihak yang terlibat dalam konflik untuk sepakat terhadap gencatan senjata kemanusiaan,” kata Dujarric.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan