Jakarta, Aktual.com – Bareskrim Polri menjadwalkan pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait kasus dugaan penistaan agama, Senin (7/11). Bahkan, hal itu telah diamini Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian.
Namun, kabar tersebut justru tidak direspon baik oleh kalangan DPR. Khususnya, Komisi III yang menjadi mitra kerja institusi Kepolisian RI.
“Hari ini orang percaya dengan polisi enggak? Kenapa tidak sebelum penetapan itu diproses. Inikan ada buying time nyari-nyari lobang,” cetus anggota Komisi III DPR Desmond J. Mahesa di Jakarta, Kamis (3/11).
Desmond menilai Kapolri Tito sama saja dengan Ahok. Pasalnya, sewaktu menjadi Kapolda Metro Jaya, Tito juga gemar menggusur warga.
“Kalau lihat perilaku pak Tito ya maaf, jaman dia kapolda, gusur bareng Ahok. Apa bedanya Tito sama Ahok, tukang gusur juga atas nama hukum,” ungkapnya.
“Sekarang dia jadi kapolri, jalankan hukum itu (proses Ahok) baru dia kapolri. Kalau dia tidak menjalankan hukum, ya kapolri badut aja,” sindir Desmond.
Yang paling penting, lanjut Desmond, usai aksi unjuk rasa 4 November, kepolisian bisa menegakkan hukum dengan seadil-adilnya. Jika tidak, kata dia, tak dapat dipungkiri demonstrasi akan berkelanjutan.
“Demo ini akan panjang kalau kapolri-nya bener. Ini kan kesimpulannya kapolri-nya enggak bener. Kapolri-nya yang tidak menegakkan hukum. Inilah yang menyebabkan demo hari ini,” tegasnya.
Meski demikian, Desmond berharap kepada para demonstran agar berunjuk rasa lah dengan damai.
“Mudah-mudahan kapolri-nya sadar bahwa hukum dijalankan dengan baik. Kalau polisi tidak jalankan dengan baik, ya ini peradilan jalanan,” kata Politisi Gerindra ini.
“Inikan sebenarnya tidak kita harapkan. Jadi biang kerok demo ini kan di polisi yang takut dengan Ahok atau orang yang ada dibelakang Ahok,” sambung dia.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan pihaknya akan segera melayangkan surat panggilan kepada mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
“Kami juga akan luncurkan surat panggilan kepada Basuki Tjahaja Purnama untuk kami dengar keterangannya, Insya Allah Senin,” kata Tito dalam sebuah program di televisi, Rabu (2/11).
Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan