Jakarta, Aktual.co — Polri menduga ada kelompok yang berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), di Indonesia. Namun, kepolisian sejauh ini belum menemukan aktivitas bersenjata yang dilakukan orang-orang tersebut, lantaran sampai saat ini, mereka masih berfokus untuk ikut berperang di Irak dan Suriah.
“Sampai saat ini belum kita temukan (aktivitas Bersenjata). Fokusnya sampai saat ini masih perang di sana,” kata Kabag Penum Div Humas Polri, Kombes Rikwanto, dikantornya, Jakarta, Rabu (18/3).
Kecenderungan WNI yang berafiliasi dengan ISIS, lanjut Rikwanto, hal tersebut sudah terdeteksi.Menurutnya, jumlahnya masih puluhan orang.
Rikwanto menjelaskan, motifnya pun beragam. Ada yang karena keyakinan, ikut-ikutan, maupun ideologi. Meski begitu, Polri masih mendalami semua dugaan-dugaan itu. 
“Karena tidak semua yang ikut paham betul ideologi. Perlu didalami siapa yang mengajaknya,” katanya.
Guna menggali informasi atas adanya kemungkinan tersebut, polisi terus lakukan pendalaman, termasuk apa yang mempengaruhi mereka untuk berafiliasi ke ISIS.
Menurut Rikwanto, pengaruh propaganda di internet hanya sebagian kecil saja membuat orang-orang gabung ISIS. Namun, ada pihak yang melakukan pencucian otak atau memberi sinyal dengan tawaran berbagai macam.
Misalnya, Rikwanto menambahkan, dengan menyatakan untuk berjihad, menjalankan syariat islam secara kafah, dan tawaran gaji dari Rp 6 juta hingga Rp 20 juta. “Itu semua sedang kita dalami,” tuntasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby