Sejumlah warga melepas lampion perdamaian di lapangan Gunadharma Komplek Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/5). Sedikitnya 5.000 lampion diterbangkan dalam rangkaian Tri Suci Waisak 2560 BE/2016. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/kye/15

Magelang, Aktual.com – Sebanyak 1.999 lampion diterbangkan di Taman Aksobhya kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjelang detik-detik Waisak 2561 BE/2017, Rabu (10/5) malam.

Penerbangan lampon dilakukan secara bertahap karena daya tampung Taman Aksobya yang berada di sisi tenggara Candi borobudur itu terbatas. Setiap tahap dilepas sekitar 200-an lampion. Peserta yang ingin menerbangkan lampion dikenakan biaya Rp100 ribu per lampion oleh panitia.

Membludaknya pengunjung pada penerbangan lampion tersebut mengakibatkan sebagian tanaman yang berada di sekeliling taman tersebut terinjak-injak. Pengunjung yang akan menerbangkan lampion harus rela mengantre untuk masuk lokasi penerbangan lampion.

Seorang pengunjung dari Jakarta, Alan, mengaku datang ke Borobudur bersama lima temannya karena ingin menerbangkan lampion.

“Kami datang ke sini, khusus untuk menerbangkan lampion,” katanya.

Dengan menerbanggkan lampion, dia mempunyai harapan tetap diberi kesehatan dan kemurahan rezeki. Sejumlah pengunjung terlihat swafoto saat menerbangkan lampion.

Detik-detik Waisak 2561 BE berlangsung pada Kamis (11/5) pukul 04.42.09 WIB, di mana umat Buddha dan para biksu sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia melakukan meditasi di pelataran Candi Borobudur yang juga warisan budaya dunia, dibangun sekitar abad ke-8.

Perayaan Trisuci Waisak dalam ajaran Buddha untuk memperingati tiga peristiwa penting bertepatan dengan bulan purnama, yakni kelahiran Sidharta Gautama, Sidharta memperoleh penerangan sempurna sebagai Buddha, dan mangkat Sang Buddha Gautama. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: