Jakarta, Aktual.com —  Devaluasi mata uang Tiongkok secara tajam dan tak terduga telah mengguncang pasar valuta asing, meningkatkan dolar dan memicu kekhawatiran tentang penundaan rencana Federal Reserve untuk meningkatkan suku bunganya.

Bank sentral Tiongkok (PBoC) mendevaluasi mata uang yuan sebesar hampir dua persen terhadap dolar AS, karena pihak berwenang mengatakan mereka berusaha untuk mendorong reformasi pasar dalam sebuah langkah.

Dolar menguat terhadap sebagian besar rival utamanya kecuali euro, yang naik sedikit terhadap greenback, mendapatkan dukungan dari kesepakatan Yunani dengan para kreditornya untuk dana talangan (bailout) ketiga.

Bank sentral Tiongkok pada Selasa mengatakan, pihaknya sekarang akan mendasarkan penetapan pada hari sebelumnya dan faktor-faktor lain, metode baru penghitungan harga harian. Sebelumnya bank sentral akan memungkinkan yuan, juga dikenal sebagai renminbi, bervariasi hingga dua persen dari kurs tengah.

Langkah dramatis itu mengejutkan pasar dan menyebabkan gelombang penjualan di bursa saham AS dan Eropa, serta di banyak bursa komoditas.

Keputusan PBoC untuk melonggarkan band (batas) perdagangan dolar-yuan “akan memiliki implikasi jauh,” kata Christopher Vecchio, analis mata uang di DailyFX.

“Tampak tidak lebih daripada fakta bahwa PBoC merilis penjelasan keputusan kebijakan moneternya dalam bahasa Inggris: PBoC menyadari dunia sedang memantau ekonomi dan pasar keuangan Tiongkok, dan sedang melakukan semua yang bisa untuk mempertahankan kontrol atas situasi spiral.”

Analis Forex.com Fawad Razaqzada mengatakan bahwa “pasar telah menafsirkan langkah itu sebagai tanda bahwa kesehatan ekonomi Tiongkok mungkin lebih buruk bahkan dari apa yang data resmi tunjukkan.” Para analis bertanya-tanya tentang dampak devaluasi pada waktu Fed berencana untuk menaikkan suku bunga federal fund mendekati nol tahun ini, tergantung pada apakah ekonomi cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga.

“Langkah mata uang Tiongkok meletakkan potensi kendala lain ke kenaikan suku bunga Fed dalam waktu dekat. Tidak semua orang di dewan dengan gagasan Fed akan meningkatkan suku bunga pada pertemuan mendatang di pertengahan September, karena ekonomi terus mengedipkan sinyal bervariasi,” kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions.

Berikut kurs valuta utama pada pukul 21.00 GMT (04.00 WIB): Selasa Senin EUR/USD 1,1042 1,1019 EUR/JPY 138,15 137,31 EUR/CHF 1,0914 1,0839 EUR/GBP 0,7090 0,7068 USD/JPY 125,12 124,22 USD/CHF 0,9885 0,9837 GBP/USD 1,5574 1,5590.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka