Jakarta, Aktual.co — Penguatan Rupiah hari ini mendapat tanggapan dari Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara. Menurutnya, penguatan Rupiah terhadap Dolar AS tersebut dipicu oleh rilis data non-farm payroll (NFP/upah tenaga kerja non-sektor pertanian) AS.
Data NFP tersebut berpengaruh pada mata uang dunia, karena menggambarkan informasi gaji non-sektor pertanian di AS. Data NFP menyumbnag lebih dari 80 persen produk domestik bruto (PDB) AS.
“Kita melihat pekan lalu, data NFP AS Maret 2015 menunjukkan pelemahan, hanya 126 ribu, jauh lebih rendah dari perkiraan 245 ribu,” ujar Mirza dalam keterangan resminya yang diterima Aktual.co, Senin (6/4).
Lebih lanjut dikatakan dia, hal tersebut memberi sinyal pada pasar bahwa sektor tenaga kerja di AS belum pulih sepenuhnya. Dengan demikian, menurutnya, The Fed tidak akan menaikkan Fed Fund Rate dalam watu dekat.
“Akibatnya, terjadi penyesuaian pada mata uang dunia terhadap Dolar AS, termasuk Rupiah. Kita melihat hari ini Rupiah menguat cukup signifikan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Rupiah siang ini berada di level Rp12.942 (kurs transaksi BI) atau seperti dilansir Bloomberg Dollar Index, Rp12.925-12.960 per Dolar Amerika Serikat (AS)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















