Terlebih, Pilkada 2017 lalu telah memberikan pengalaman berharga bagi Golkar. Partai Golkar bisa memenangkan 58 persen pemilihan. Hal ini tak terlepas dari faktor elektabilitas dan pendayagunaan jaringan. Terlebih DPP Partai Golkar menetapkan kebijakan politik tanpa mahar, sehingga mendapat simpati luas dari masyarakat. Memasuki Pilkada 2018, terutama di Jawa Barat, kebijakan serupa akan tetap digunakan.

“Saya minta sekurang-kurangnya di setiap desa ada seratus orang kader yang telah dilatih dan dibina dengan baik untuk menjdi saksi di berbagai TPS. Saya tugaskan secara khusus kepada Angkatan Muda Partai Golkar untuk menetapkan pendidikan saksi, seiring pembentukan Badan Pengamanan Suara Partai Golkar.”

 

IMG-20170426-WA0031

 

Melalui forum Rapimda ini, dia juga minta kepada DPD Partai Golkar Jawa Barat untuk mensosialisasikan pencalonan dan pemenangan Bapak Joko Widodo sebagai calon presiden 2019-2024. Sosialisasi harus dilakukan sampai ke tingkat desa-kelurahan. “Pemasangan foto Bapak Joko Widodo di setiap baliho dan spanduk, baik di kantor maupun di setiap acara harus ditingkatkan. Bapak Joko Widodo adalah Capresnya Partai Golkar.”

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Barat Bapak Ahmad Heryawan, Bupati Karawang Ibu Cellica Nurrachadiana, Bupati Purwakarta sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Bapak Dedi Mulyadi, Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Bapak Agung Laksono, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI sekaligus Bendahara Umum DPP Partai Golkar Bapak Robert Kardinal, Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Golkar Bapak Roem Kono, Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar Ibu Nurul Arifin.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu