Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan awal pekan ini masih melanjutkan pelemahannya.
Berdasar data Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.323. Memang melemah tipis dibansing penutupan akhir pekan kemarin di posisi Rp13.322. Pelemahan terjadi di awal pekan sekaligus di awal kuartal II-2017 ini. Pelemahan masih terus terjadi hingga pukul 8.30 WIB, masih melemah di level Rp13.325.
Menurut analis pasar uang PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pelemahan rupiah terjadi karena adanya perbaikan di perekonomian AS dan membuat USD terus menguat.
“Sentimen dari kenaikan PDB AS di level 2,1 persen di atas estimasi 2 persen dan turunnya klaim pengangguran dari 261 ribu menjadi 258 ribu telah memberikan efek positif pada laju USD,” cetus dia di Jakarta, Senin (2/4).
Apalagi memang, kata euro juga terus melemah seiring dengan sentimen keluarnya Inggris dari Uni Eropa, dan sekaligus telah memberikan kesempatan bagi USD untuk menguat. “Sehingga imbasnya pada melemahnya laju rupiah,” cetus dia.
Diharapkan, data laju makro ekonomi pada hari ini, akan direspin positif oleh pasar, kendati memang trennya rupiah terus melemah.
“Laju rupiah masih ada potensi pergerakan variatif yang cenderung melemah tipis, padahal sebelumnya sudah menemukan momentum kenaikan,” kata Reza.
Dia memperkirakan level support rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.332. “Dan level resisten akan berada di rentang 13.295,” pungkas Reza.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid