Jakarta, Aktual.com-Di bulan April 2017, pertumbuhan ekonomi di DKI jakarta mencapai deflasi 0,02 persen. Angka ini lebih tinggi ketimbang statistik nasional yang mencatat sebesar inflasi 0,09 persen.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Thoman Pardosi pertumbuhan positif ekonomi di Jakarta dipengaruhi oleh pasokan bahan makanan yang terjaga. Maka membuat tren harga di pasaran terus menurun dan menyumbang angka inflasi sebesar -1,14 persen.
“Seperti harga cabai yang sempat menembus Rp 115 ribu kini turun sekitar 45 persen. Selain itu, kelompok kesehatan juga menyumbang -0,22 persen,” jelas Thoman di jakarta, Selasa (2/5).
Saat jelang Ramadhan dia akhir Mei nanti, kata Thoman, pasokan bahan makanan harus tetap dijaga agar tidak terjadi kelangkaan stok di pasaran, sehingga kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang potensial memicu inflasi dapat diimbangi pasokan bahan makanan yang terjaga.
“Kalau kita meminta masyarakat membatasi demand kan tidak mungkin. Yang harus dilakukan pemerintah menjaga suplai,” tukas Thoman.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs