Ucapan ini tak ditanggapi oleh Luhut. Ia bahkan melarang Ratna berbicara dalam forum itu.
“Saya mau berbicara langsung dengan mereka (keluarga korban KM Sinar Bangun). Tak perlu diwakili,” tandas Luhut.
“Oh Menko begitu ya?” timpal Ratna.
“Aku mendampingi keluarga korban. Anda tidak boleh malarang,” sambung Ratna.
“Saya memang akan bicara langsung dengan mereka. Tidak ada perlu dengan Anda. Kami sedang rapat ini, saya tidak ada urusan dengan Ratna Sarumpaet,” jelas Luhut.
Seorang warga menceletuk, “Kami warga, beri waktu bicara pak Menteri.”
Luhut menjawab, “Saya memang datang untuk membahas ini (pencarian 164 korban KM Sinar Bangun, Red. Nanti bicara dengan kalian.”
Di tengah percekcokan ini, seorang perempuan berdiri dan berkata kepada Ratna,”Ibu, saya lebih paham lagi Danau Toba. Jangan disalahkan pemerintah, masyarakat juga ada salahnya”.
“Kamu jangan mau dibayar!” timpal Ratna dengan teriak.
“Saya tidak dibayar,” sahut perempuan itu.
Melihat Ratna tak bisa dikontrol, Luhut pun mengeluarkan ancaman kepada Ratna.
“Kau boleh macam-macam sama yang lain, sama saya jangan,” ucap Luhut dengan nada tinggi.
Situasi yang semakin memanas ini menjadi tak terkontrol hingga seorang perempuan meminta semua pihak berhenti ribut dan tenang. Perempuan ini merupakan keluarga dari penumpang KM Sinar Bangun.
“Jangan ribut-ribut. Tenang semuanya, saya sudah capek,” ucap perempuan tersebut sembari menangis.
Mantan Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung pun langsung memeluk perempuan tersebut.
Sebagaimana diketahui, hari ini adalah genap dua pekan karamnya KM Sinar Bangun, yang tenggelam pada Senin (18/6).
Sebelumnya, ratusan keluarga korban KM Sinar Bangun mengikuti pertemuan dengan Basarnas, Pemkab Simalungun, KNKT, Jasaraharja, Polres Simalungun, dan TNI di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pemtangraya, Kanupaten Simalungun, Minggu (1/7) kemarin.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan