Presiden Joko Widodo saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN-Jepang secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10).

Jakarta, Aktual.com – Di sela-sela KTT Pemimpin Dunia, C0P26 di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11) kemarin, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Slovenia, Janez Jansa.

Dalam pertemuan tersebut Jokowi ungkap masih ada perlakuan diskriminatif dari Uni Eropa terhadap kelapa sawit berkelanjutan dari Indonesia. Ia pun menyayangkan atas perlakuan tersebut.

“Terkait dengan kerja sama lingkungan hidup, saya menyayangkan masih ada perlakuan diskriminatif oleh Uni Eropa terhadap kelapa sawit berkelanjutan Indonesia,” katanya sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden, diterima di Jakarta, Selasa (2/11).

Presiden Jokowi mengharapkan agar Slovenia mendorong finalisasi perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia – EU (I-EU CEPA). Selain itu, ia juga menyampaikan terkait berbagai isu mengenai lingkungan hidup.

Jokowi juga menyampaikan bahwa upaya memperkuat kerjasama Indonesia-UE ini telah dibahas dengan Prancis sebagai pemegang presidensi UE berikutnya dan juga dengan Presiden Dewan Eropa.

Selain itu, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada PM Slovenia atas komitmennya untuk terus memperkuat hubungan Indonesia-Slovenia dan Indonesia-Uni Eropa (UE).

Sementara itu, PM Janes Jansa menyampaikan bahwa Slovenia memberikan perhatian besar terhadap Indonesia.

“Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar, sehingga penting bagi Uni Eropa memberikan perhatian lebih besar kepada Indonesia,” kata PM Janes Jansa.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertmuan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
A. Hilmi