Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar meminta semua pihak, terutama pemerintah, dibantu pelaku usaha dan serikat pekerja untuk bisa menyelsaikan secara bersama terkait keterbatasan skill dan rendahnya kualitas pendidikan.
Saat ini, nerdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi pekerja mencapai 118.411.973 orang (BPS, Nov 2016, red). Dari jumlah itu, sebanyak 40,65%ternyata berpendidikan SD, baik tamat/tidak tamat, sejumlah 18,14% hanya tamat SMP dan 17,45% tamat SMA. Sehinggs peringkat human capital Indonesia berada di urutan 72 dunia dan urutan 6 ASEAN.
“Jika kita tidak waspada, tentu tidak lama lagi Kamboja, Laos, Myanmar bisa melewati kita dalam lomba lari global ini. Kami berharap semuanya dapat satu kata dan satu langkah untuk mengatasinya,” kata Muhaimin, dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (1/5).
Menurut Cak Imin, panggilannya, PKB berharap di Hari Buruh ini, kehidupan para buruh menjadi lebih baik lagi. Dirinya pun mengucapkan Hari Buruh 1 Mei atau May Day.
“Selamat Hari Buruh 1 Mei, dengan disertai semua harapan baik kepada mereka yang bekerja, mengumpulkan rupiah demi rupiah gajinya dengan cara halal untuk keluarga, juga untuk membayar pajak kepada negara,” tegasnya.
Dia menegaskan, di era Menteri Tenaga Kerja dirinya lah Keppres 24/2013 yang menetapkan 1 Mei sebagai hàri libur nasional dikeluarkan. Makanya, kalangan pekerja menyambut sukacita perjuangan Menaker itu.
“Demokrasi telah memberikan kesempatan yang sama pada semua pihak untuk saling setuju maupun menolak. Keppres itu menyudahi perdebatan tentang eksistensi 1 Mei sebagai Hari Buruh. Namun, polemik soal upah, hubungan kerja dan syarat-syarat kerja masih bergulir,” katanya.
Dia melanjutkan, bagi PKB, kenaikan upah dan peningkatan syarat-syarat kerja tentu penting. Namun daya tahan industri dan memelihara kemampuannya untuk berekspansi juga sama penting.
Sehingga, kata dia, sudah saatnya upah tidak lagi dilihat sebagai tujuan, namun sebagai alat/instrument. Baik sebagai instrument untuk mempromosikan peningkatan skill, mendukung kenaikan daya saing serta mendongkrak daya beli rakyat.
“Upah sebagai tujuan mensyaratkan kenaikan setinggi mungkin, apapun eksesnya. Namun upah sebagai instrument menjaga dengan cermat agar kenaikan upah sejalan dengan peningkatan skill dan daya saing,” tuturnya.
Cak Imin berkata, pro-poor sekaligus pro-growth adalah keberpihakan kepada yang miskin dengan tetap memberi kepastian pada para pemodal. Karena the poorest of the poor (yang termiskin dari yang miskin) lah golongan yang paling membutuhkan pembelaan, perhatian dan kepedulian.
“Untuk merekalah Negara ini didirikan.
Sekalilagi selamat Hari Buruh 1 Mei 2017,” tandasnya.
Untuk itu, PKB yakin di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semua pekerjaan rumah itu tersebut dapat diselesaikan secara bertahap.
“Bersama Pak Jokowi, kami optimis bisa melalui semua itu dengan baik. Secara khusus, kami juga siap membantu pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi jutaan orang yang belum bekerja, ataupun telah bekerja namun dengan penghasilan sangat minim,” pungkas dia.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid