Jakarta, Aktual.co — Harga elpiji isi tiga kilogram di Baturaja ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan kisaran Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per tabung, dan di Kecamatan Semidang Aji mencapai Rp21 ribu/tabung. Kondisi ini tentu saja dikeluhkan masyarakat, karena selain harganya tidak stabil, komoditas dari BUMN tersebut kini juga sulit didapat, kata Ny Sari (45) warga Semidang Aji di Baturaja, Selasa (24/2).
Menurut dia, warga sangat terbebani oleh kondisi harga elpiji yang mahal dan langka di pasaran, karena merupakan kebutuhan masyarakat untuk memasak. Memang, kata dia, menghadapi situasi demikian untuk sementara terpaksa kembali menggunakan bahan bakar dari kayu yang tergolong sulit didapat harus mencari ke hutan, atau jika membeli di pasaran harganya mahal sekitar Rp5.000 per ikat cukup untuk memasak sehari saja.
Ia berharap, pihak berwenang memerhatikan nasib warga agar pasokan elpiji tiga kilogram lancar dan banyak di pasaran. Memang diakuinya, khusus elpiji 12 kg di pasaran cukup banyak, tetapi harganya tidak terjangkau dan terlalu mahal.
Sementara, menurut Yuli warga Baturaja, harga elpiji mulai mengalami kenaikan sekitar satu minggu belakangan, karena sebelumnya masih membeli Rp18 ribu/tabung isi 3 kg. “Kalau sekarang sudah mahal mencapai sekitar Rp20 ribu per tabung. Diharapkan ke depan harga elpiji isi 3 kilogram bisa kembali stabil sekitar Rp17 ribu per tabung,” katanya.
Menurut penjual gas di Baturaja, Medi, kenaikan harga elpiji 3 kg terjadi sejak dua pekan lalu akibat bertambahnya biaya tebus di tingkat agen. “Naik turun itu biasa, namun perubahan harga terjadi saat stok elpiji sulit, misalnya sekarang ini harga gas mahal mencapai Rp20 ribu per tabung akibat stok di agen terbatas,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:













