Jakarta, Aktual.com – Hubungan antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dengan Direksi PT PLN tidak kompak. Terungkap saat rapat Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR-RI.
Awalnya, saat Anggota DPR dari Fraksi Geridra, Ramson Siagian mempertanyakan tidak hadirnya Direktur Utama PLN Sofyan Basir dalam rapat. Dia meminta sidang ditunda sampai Sofyan hadir. Alasan Ramson, kehadiran Sofyan penting, karena bakal ditanya soal kebijakan menaikkan tarif listrik tanpa koordinasi dengan DPR.
“PLN harus dihadirkan di sini, saya ingin menanyakan kenaikan tarif listrik, saya tidak peduli dia (Dirut PLN) dekat dengan siapapun, saya usul sidang ini ditunda sebelum Dirut PLN datang,” kata Ramson di Ruang Sidang Komisi VII DPR, Senayan Jakarta, Rabu (8/6).
Menanggapi kegeraman Ramson, Menteri Sudirman yang hadir kemudian malah ‘curhat’. Kata Sudirman, dirinya sebenarnya sudah mengirim surat pemberitahuan kepada Direksi PLN untuk hadir rapat. “Kita sudah beritahu rapat ini. Tapi memang saya telpon aja tidak pernah diangkat sama dia (Dirut PLN),” keluh Sudirman.
Menanggapi keluhan Sudirman, Ramson mengatakan kalau Dirut PLN sudah berani mengabaikan menteri, sebaiknya direkomendasikan untuk dicopot saja. “Kalau pak Menteri tidak dianggap dirut PLN, maka sebainya komisi VII merekomendasikan presiden agar Dirut PLN dicopot, masih banyak anak negeri terbaik yang mampu mengelola PLN,” ucap dia geram.
Wakil Ketua Komisi VII, Fadel Muhammad yang bertindak sebagai pimpinan sidang kemudian menawarkan solusi agar persidangan tetap dilanjutkan. Sedangkan untuk Dirut PLN akan diundang secara khusus. “Nanti Dirut PLN kita undang secara khusus. kalau tidak datang, kita rekomendasikan Kepada Presiden agar Dirut PLN dicopot,” ancam Fadel.
Namun usulan Fadel dapat sanggahan dari Ramson. Kata dia, seharusnya PLN malu karena minta subsidi yang terlampau besar, sementara tidak hadir rapat.
Artikel ini ditulis oleh: