Konferensi pers yang diadakan kelompok 98 Radikal tentang pelaksanaan Rapat Akbar Bersatu yang rencananya diadakan di Tugu Proklamasi, Jakarta, 7-8 Agustus 2018. AKTUAL/TEUKU WILDAN

Jakarta, Aktual.com – Sekelompok aktivis yang tergabung 98 Radikal akan memprakarsai sebuah forum bernama ‘Rapat Akbar Bersatu’ di Jakarta pada 7-8 Agustus mendatang.

Ketua OC Rapat Akbar Bersatu, Akbar Lutfi Nasution menyatakan, perhelatan ini merupakan momentum bagi berbagai komponen untuk melakukan konsolidasi guna membangkitkan Indonesia.

Rencananya, Rapat Akbar Bersatu akan digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.

“Wilayah Tugu Proklamasi menjadi sarana untuk berkumpulnya peserta dari lintas komponen, lintas generasi yang akan hadir dari beberapa wilayah Indonesia,” katanya saat jumpa pers di Jakarta, Minggu (5/8).

Pria yang akrab disapa Lunas ini mengungkapkan, persiapan acara yang dijadwalkan dihadiri oleh ratusan organisasi hampir selesai.

“Sudah 99,99% siap melaksanakan Rapat Akbar. Dari 200 organisasi dan kampus yang kita undang, 80% bersedia dan telah konfirmasi hadir dalam acara nanti,” ucapnya.

Selain itu, kata dia acara rapat akbar akan dihadiri dari perwakilan dari seluruh wilayah yang ada di tanah air, mulai dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan jika perhelatan ini merupakan bentuk tanggapan atas aksi saling dukung kepada semua kandidat yang akan tampil dalam Pilpres tahun depan. Akibatnya, sangat wajar jika pihak panitia terkendala dalam hal pendanaan karena forum ini diadakan dengan sistem gotong royong alias caweran di antara anggota kelompok 98 Radikal, sebagai penggagasnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris SC Rapat Akbar Bersatu, Edysa Girsang membantah jika dipilihnya 7-8 Agustus sebagai waktu diadakannya Rapat Akbar Bersatu karena ingin mendompleng momentum pendaftaran Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres).

Menurut Edysa, pelaksanaan Rapat Akbar Bersatu sama sekalit tidak terkait dengan pendaftaran Capres-Cawapres untuk Pemilu tahun depan.

“Tanggal 7 Agustus itu pembubaran BPUPKI dan dibentuknya PPKI. Kita ingin menghadirkan spirit untuk membangun negara ini, sama seperti pembentukan PPKI pada 1945,” terang pria yang akrab disapa Ekky ini.

Untuk informasi, KPU telah mengumumkan pendaftaran Capres-Cawapres dibuka pada 4-10 Agustus 2018.

Terkait Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), sebagaimana diketahui dari namanya, merupakan sebuah panitia yang dibentuk untuk mempersiapkan detil kemerdekaan Indonesia. Salah satu tugas dari PPKI adalah meresmikan Pembukaan dan batang tubuh konstitusi Indonesia.

Struktur PPKI sendiri diresmikan pada 8 Agustus 1945, atau sehari usai lembaga ini dibentuk. Ekky menambahkan, segala kompleksitas PPKI akhirnya justru mendorong golongan muda pada saat itu untuk melakukan Peristiwa Rengasdengklok.

“Dari sidang-sidang PPKI, terdapat beberapa agenda yang mendorong semangat kaum muda. Kaum muda akhirnya menculik Soekarno-Hatta, memaksa mereka untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia,” katanya.

Dengan demikian, lanjut Ekky, ia berharap Rapat Akbar Bersatu dapat merangsang semangat radikal kelompok muda untuk memperbaiki masalah-masalah mendasar yang mendera Indonesia.

Mencapai cita-cita negara, ujarnya, jauh lebih penting ketimbang terjebak dalam hiruk pikuk pencalonan untuk Pilpres nanti.

“Kalau sistem tidak diubah, bagaimanapun kita usaha dan siapapun yang memimpin, tidak akan berhasil karena sistem itu sendiri yang jadi masalah,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan