Padang, Aktual.com – Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik Budi Waseso (Buwas) mengatakan, stok beras mencukupi kebutuhan hingga Juni 2019 sehingga tidak perlu mengimpor komoditas itu hingga pertengahan tahun depan.
“Ketersedian beras mencukupi hingga pertengahan tahun depan. Semua gudang Bulog penuh, jadi tidak perlu impor,” katanya saat meninjau gudang beras Bulog Divre Sumbar di Padang, Jumat (26/10) kemarin.
Menurutnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini Indonesia tengah surplus dalam produksi beras sehingga pihaknya berani menjamin ketersediaan beras di seluruh wilayah Indonesia aman.
“Kita pastikan ketersediaan beras untuk masyarakat aman. Terjamin dari segi kualitas, dan harganya juga terjangkau,” ujarnya.
Ia bahkan memprediksi jika cuaca baik dan hasil produksi padi Januari-Juni mencukupi, tidak perlu impor beras hingga akhir 2019.
“Saya tidak bilang tidak boleh impor. Tapi kalau produksinya baik, memang bisa saja tidak impor,” katanya.
Badan Pusat Statistik merilis data produksi padi nasional dari Januari-September 2018 bila dikonversi menjadi beras dengan angka koversi Gabah Kering Giling (GKG) ke beras setara 28,47 juta ton beras.
Sementara potensi produksi beras Oktober-Desember masing-masing 1,52 juta ton, 1,2 juta ton dan 1,22 juta ton. Jadi total produksi beras dari Januari-Desember 2018 diperkirakan mencapai 32,42 juta ton.
Konsumsi beras nasional periode Januari-Sepetember 2018 mencapai 22,11 juta ton. Sedangkan konsumsi beras Oktober diperkirakan mencapai 2,51 juta ton, kemudian November 2,43 juta ton dan Desember 2,51 juta ton. Jadi total konsumsi beras domestik mencapai 29,57 juta ton.
Berdasarkan angka itu, neraca beras tahun ini diperkirakan terjadi surplus 2,85 juta ton.
Kunjungan Budi Waseso didampingi Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dan Kepala Bulog Divre Sumbar Suharto Djabar.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan