Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN), Sutiyoso menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu pimpinan MPR di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8). Sampai hari ini informasi pergantian kepala BIN masih simpang siur, jika surat sudah masuk, DPR akan segera melakukan uji kelayakan dan kepatutan. DPR hanya memberi pertimbangan sesuai undang-undang, bukan persetujuan. Tapi memberikan pertimbangan sesuai UU yang berlaku kepada bapak Presiden melalui Ketua DPR RI. Itu yang sesuai ketentuan yang berlaku. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Pemegang saham mayoritas dalam hal ini pemerintah menetapkan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso sebagai Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menggantikan Mahendra Siregar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2016.

Direktur Utama SMGR, Rizkan Chandra menyebut, penunjukkan Bang Yos sebagai Komut perseroan bukan ada alasan apa pun, itu murni hak pemegang saham, dalam hal ini pemerintah.

“Itu kan pilihannya pemerintah sebagai pemegang saham, ya bisa saja Pak Sutiyoso jadi Komut SMGR. Bukan kita yang milih. Kami hanya pelaksana. Yang milih pemegang saham,” ujar dia seusai RUPS di Jakarta, Jumat (31/3).

Polemik kemana Sutiyoso berlabuh setelah tak lagi jadi Kepala BIN, kini terbukti dia menjadi pengawas dan pengontrol kinerja SMGR ke depannya. Penunjukannya sendiri cukup mengagetkan mengingat SMGR saat ini masih menghadapi polemik pengoperasian pabrik semen di Rembang yang masih ditolak sebagian warga.

Sutiyoso menggantikan Mahendra yang menjabat sebagai Komut SMGR sejak 26 Juni 2012 lalu. Selain Sutiyoso nama familiar lain di jajaran komisaris adalah Nasaruddin Umar yang menjadi Komisaris Independen. Dia adalah mantan Wakil Menteri Agama.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby