Ketakutan telah menjadi perasaan yang menghantui warga Damaskus dan rakyat di Ghouta Timur, sementara PBB mendesak dicapainya penghentian permusuhan guna memungkinkan bantuan mencapai 400.000 orang yang diperkirakan tinggal di daerah yang dikuasai gerilyawan.
Staffan de Mistura, Utusan Khusus PBB untuk Suriah, menggambarkan situasi warga sipil di Ghouta Timur sebagai “menyedihkan”.
Pada Kamis (22/2), helikopter militer Suriah menjatuhkan selebaran di Ghouta Timur, guna mendesak warga sipil agar meninggalkan daerah tersebut dan tidak bekerjasama dengan gerilyawan.
Sebagian besar kehidupan di Damaskus, terutama di bagian timurnya di dekat Ghouta Timur, juga telah lumpuh; rakyat berlindung di dalam rumah mereka atau sekali-kali memesan kamar hotel di pinggir Damaskus Barat, yang aman.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid