Jakarta, Aktual.com — Laju bursa saham AS diperkirakan akan cenderung berfluktuatif jelang pengumuman Rapat The Fed. Perhatian pelaku pasar akan lebih terfokus pada apa yang akan disampaikan Gubernur The Fed, Jennet Yellen. Di sisi lain, imbas dari dirilisnya kenaikan building permits, berkurangnya current account, dan kembali turunnya initial jobless claims dikhawatirkan tidak akan terlalu direspon. Pelaku pasar pun terpecah, antar pihak yang mendukung kenaikan Fed rate dan yang tidak menginginkan adanya kenaikan Fed rate.
“Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat (18/9) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4300-4315 dan resisten 4385-4405. Shooting star di area middle Bollinger Band (MBB ). MACD kembali mencoba naik dengan histogram positif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s kembali naik,” ujar Head of Research NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (18/9).
Menurutnya, laju IHSG diperkirakan di atas area target support 4.300-4.315 dan mampu melampaui target resisten 4348-4385. Laju IHSG kembali anomali jelang pengumuman rapat The Fed.
“Apabila melihat The Fed tidak menaikan suku bunganya kemungkinan kondisi pasar akan berpeluang kembali melanjutkan kenaikan sekaligus testing resisten di level tersebut meskipun untuk bulan-bulan berikutnya akan menimbulkan ketidakpastian baru,” jelasnya.
Di sisi lain, lanjutnya, jika nantinya The Fed akan menaikan suku bunganya maka kondisi pasar berpeluang mengalami pelemahan meskipun secara sentimen sudah pasti sehingga mengurangi uncertainty di pasar. Apapun pilihan Yellen, pasar berharap agar laju IHSG dapat bertahan di zona positifnya saat ini agar tidak berubah menjadi tren melemah.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka