Berdasarkan data yang diterbitkan BI pagi ini, kurs rupiah berada di angka Rp13.329 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,2% atau 3 poin dari posisi 13.326 kemarin. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,03% atau 4 poin ke Rp13.327 per dolar AS di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan hanya 0,01% atau 1 poin di Rp13.330.‎ AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Setelah kemarin ditutup menguat, hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) kembali dibuka melemah. Sentimen positif kemarin yang membuat penguatan rupiah tak terjadi lagi.

Mengutip dari Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp13278 atau melemah 8 poin dari penutupan kemarin di level Rp13.286.

Menurut analis pasar uang dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, tren USD sebenarnya mulai cenderung melemah, seiring kenaikan sejumlah harga komoditas akibat merespon kebijakan Presiden AS Donald Trump.

“Sikap Trump yang menarik diri dari perjanjian Paris Climate Accord perlu dicermati seberapa lama imbasnya. Apalagi masih adanya bayang-bayang sentimen jelang Rapat FOMC. Itu membuat USD terdepresiasi. Tapi rupiah sendiri tak bisa memanfaatkan momen itu,” jelas Reza di Jakarta, Selasa (6/6).

Untuk itu, kata dia, pergerakan rupiah kemarin yang menguat tipis diharapkan pelaku pasar dapat kembali membuka peluang kenaikan lanjutan.

“Karena masih cenderung melemahnya laju USD yang diperkirakan sesaat. Untuk itu, kendati sekarang melemah, pergerakan positif rupiah masih dimungkinkan, tapi pelaku pasar tetap harus waspada,” jelas Reza.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka