Jakarta, Aktual.co — Pengusaha Bob Sadino akhirnya dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu,Jakarta Selatan, Selasa (20/1) sekitar pukul 13.20 WIB. Saat prosesi pemakamanberlangsung, gerimis turun mengiringi.
Keluarga, kerabat, karyawan serta sahabat ikut berkunjung mengikutipemakaman Bob Sadino di tempat peristirahatan terakhir. Salah satu rekan artis,Ringgo Agus Rahman juga datang mengantarkan jenazah Om Bob.
“Saya sudah dengar kabar dari menantu beliau bahwa sehari sebelummeninggal Om Bob kritis di Rumah Sakit, saat itu saya lagi di Yogyakarta,malamnya saya langsung aja cari tiket balik Jakarta buat jenguk,” jelas RinggoAgus Rahman kepada Aktual.co, Selasa (20/1), di TPU Jeruk Purut, Jakarta.
Ringgo mengisahkan, pertama kali mengenal almarhum Om Bob pada tahun 2006lalu.
“Pertama kali saya bertemu Om Bob itu saat syuting sama-sama, dan saatpulang syuting beliau mengajak saya main ke rumahnya, ngajak makan,” kenangAgus Ringgo.
Ringgo kembali menceritakan, bahwa saat itu ia dirinya agak malu, karena Om Bobbegitu ‘welcome’ dan sangat ramah padanya. Padahal, Ringgo baru pertama kalimengenal pengusaha sederhana itu.
“Om Bob sangat ramah sekali, welcome sekali, padahal saya siapa gitusudah diundang ke rumah oleh Om Bob, dan disambut hangat sekali oleh keluarganyadisana, di rumahnya,” urainya menambahkan.
Bintang film ‘Jomblo’ ini menuturkan, saat pertama kali ke rumahnya, iamakan mie spaghetti buatan keluarga Om Bob dan mengajarkannya juga cara memasakbuat spaghetti. Tambahnya, Om Bobmerupakan penggemar menyukai dirinya yang banyak sekali mengajarkan banyak hal.
“Om Bob itu buat saya adalah sosok suami yang baik, saat terakhirketemu beliau dan saya menanyakan kenapa nggak ikut syuting lagi beliaumenjawab kasian tante,” ungkapnya kembali.
Komedian berusia 32 tahun ini mengaku, bahwa almarhum istri Om Bob jugamerupakan wanita yang setia dan patuh terhadap suaminya.
“Jadi kalau Om Bob pulang semalam apapun itu yang bukain pintu rumahselalu istrinya, saya pernah denger cerita Om Bob, dia bilang dia akan mencobajadi supir taksi gelap lalu dia izin sama istrinya. Dan, istrinya hanya diamdan menjawab ‘besok mau mulai jam berapa? Biar saya masakin bekal’, kerenbanget itu menurut saya karena istrinya sangat tahu sekali Om Bob itu sepertiapa jadi nggak pernah khawatir,” paparnya lagi.
Di kesempatan yang sama, Ringgo menerangkan, bahwa kata-kata yang tidakpernah ia lupakan dari mulut almarhum adalah “ikhlas”.
“Jadi waktu itu, saya jenguk Om Bob yang dirawat di rumah sakit bersamaistrinya juga, jadi dirawat berdampingan berdua. Saat saya jenguk dan sedikitmencurahkan keluh kesah, beliau hanya memberi saya satu kata yaitu ‘ikhlas’singkat tapi ngena,” bebernya sambil tersenyum.
Menurutnya, pengusaha yang hobi pakai celana pendek tersebut adalah sosok pengusaha yang jujur dan selalu berkata apaadanya, penuh fakta, tanpa adanya kepalsuan.
“Dulu saya pernah gitu nanya iseng kenapa Om Bob pakai celana pendekdan dia jawab yah karena Jakarta panas, jawaban yang buat saya ketawa yahkarena yah memang benar sih Jakarta panas,” selorohnya lagi.
Terakhir, kata Ringgo, tidak ada lagi pengusaha seperti Om Bob. Om Bob tidak hanya ramah pada orang tertentusaja, tetapi juga pada semua orang yang dia temui.
“Tidak hanya keluarga, teman atau yang Om Bob kenal tapi juga oranglain seperti kayak di Kemcik juga kalau ada ibu sama anaknya lagi neduh deketsitu, Om Bob pasti samperin diajak masuk dan ngobrol bareng-bareng,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















