Kedua dokumen tersebut telah diadopsi oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan ulama Indonesia disebutnya memberi kontribusi besar dalam penyusunannya.

Di hadapan peserta dialog, Muhammad menegaskan penolakannya terhadap teori “benturan peradaban” clash of civilizations. Menurutnya, Islam mengajarkan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal dan membangun jembatan antara bangsa serta peradaban.

Ia menyampaikan bahwa Liga Muslim Dunia bahkan telah meluncurkan inisiatif membangun jembatan antara Timur dan Barat, yang mendapat dukungan langsung dari Sekretaris Jenderal PBB.

Dalam konteks kerja sama antaragama, Liga Muslim Dunia juga telah menyelenggarakan konferensi global di Riyadh yang mempertemukan pemimpin berbagai agama untuk memperkuat nilai bersama dan menghormati identitas keagamaan masing-masing.

Selain itu, MWL juga merilis platform global berisi layanan keagamaan Islam yang melibatkan kontribusi ulama dan pakar fikih dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Menutup pernyataannya, Ia menyampaikan belasungkawa atas musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Ia mendoakan para korban dan menegaskan bahwa setiap ujian adalah bagian dari ketentuan Allah yang mengandung hikmah.

“Dalam kesempatan ini saya juga menyampaikan belasungkawa atas korban bencana banjir. Kita semua mendoakan agar Allah mengangkat musibah ini dari Indonesia, mengampuni mereka yang wafat, serta menyembuhkan para korban yang terluka,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano