Jakarta, Aktual.com – Sejumlah aktivis dan partai politik menegaskan dukungannya kepada ekonom senior Rizal Ramli terkait somasi yang dilayangkan oleh Partai Nasdem.
Dukungan ini salah satunya diberikan oleh Ketua Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto.
Ia Andrianto menilai tidak ada yang salah dari kritik yang disampaikan oleh Rizal Ramli. Bagi, Andrianto apa yang dilakukan oleh begawan ekonomi itu sudah benar.
“RR (Rizal Ramli, red.) itu begawan ekonomi. Sebagai begawan wajib hukumnya meluruskan apa yang bengkok,” tutur Andrianto di Jakarta, Jumat (14/9).
Andrianto menjelaskan, kritik RR sangat jelas mengungkapkan keserakahan oknum terkait derasnya impor pada rezim Jokowi.
“Utamanya impor bahan pangan yang memukul para petani. Bisa dibilang inilah rezim impor yang ugal-ugalan,” ketus Andrianto.
Ia pun menyebut Nasdem sebagai parpol yang alergi terhadap kritik. Menurutnya, Nasdem seharusnya tidak terlalu reaktif terhadap kritik yang dilontarkan oleh RR.
“Jika sifat benar kan biasa kalau reaktif gitu publik curiga. Lagi pula kritik itu kan vitamin. Dari pada somasi saya selaku Presidium Persatuan Pergerakan siap fasilitasi RR dan Nasdem untuk berdiskusi,” beber dia.
“Itu lebih elegan dan mencerahkan publik. Sudah saatnya narasi bangsa ini dengan kedapankan diskusi,” tandas Andrianto.
Sebagaimana diketahui, Partai Nasdem melayangkan somasi kepada RR terkait ucapan yang dilontarkan mantan Menko Kemaritiman itu dalam sebuah acara yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi nasional pada 6 September 2018.
Rizal Ramli mengkritik Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebagai ‘biang kerok’ dari kebijakan impor yang dilakukan pemerintah.
Enggartiasto sendiri merupakan kader dari Partai Nasdem.
Dalam beberapa kesempatan, RR memang kerap menyebut Jokowi tidak berani menegur Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita karena takut kepada Surya Paloh, selaku Ketua Umum Partai Nasdem.
Nasdem sendiri menilai RR telah merendahkan martabat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pernyataan RR tersebut terkait kebijakan impor sejumlah komoditas yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan.
Tidak hanya Andrianto, dukungan serupa pun dilontarkan oleh Wakil Ketua Komisi VI Muhammad Haekal. Politisi Gerindra ini mengakui, kebijakan impor yang dilakukan oleh Mendag sebagai sebuah tindakan lucu. Sehingga wajar seorang Rizal Ramli melontarkan kritikan tersebut.
“Misalnya impor beras yang memang lucu, kalau sebelumnya impor dilakukan saat cadangan beras nasional sedang minim, kali ini dilakukan pas cadangan beras nasional sedang banyak,” sindir Haekal.
Haikal pun tak menampik perlihal apa yang disampaikan oleh RR terkait dugaan adanya kangtau pada setiap kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah.
“Ya memang banyak yang menduga hal seperti , tapi saya ga tau, yang melaksanakankan bukan kita. Dugaan saya mengejar waktu. Karena yang kami denger di rakor diputuskan impor beras sampai 2 juta ton tahun ini,” beber Haekal.
“Sehingga ijin dikeluarkan sekarang supaya berasnya sampai di Indonesia dalam tahun ini,” sambung Politikus yang berasal dari Jawa Tengah ini.
Haikal mengatakan bahwa solusi dari permasalahan yang terjadi pada permasalahan ini adalah menunjukan kebenaran kebenaran terhadap janji yang dilontarkan oleh pemerintah.
“Dari info yang kita dengar, produksi nasional akan mencukupi bahkan melebihi kebutuhan domestik, namun impor dilakukan guna menjamin stabilitas ketersediaan barang di pasaran sambil mennggu musim- musim panen,” ungkap dia.
“Artinya pada akhirnya akan oversupply barang. Ya solusinya kita tuntut kebenaran daripada klaim-klaim. Buktinya mudah saja Indonesia juga harus ekspor beras lebih dari 2 juta ton tahun ini. Kalau tidak ya artinya semuanya hanya bohong besar,” pungkas Haekal.
Sebelumnya, dukungan serupa juga telah dilontarkan oleh Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon dalam akun twitter pribadinya, @jansen_jsp.
“Buka sampai terang maju terus bang RR kami Demokrat bersamamu,” tulis Jansen dalam cuitannya.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan