Jakarta, Aktual.com – Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dikabarkan di tangkap oleh aparat yang berwenang di Kota Shiraz lantaran dianggap sebagai pemicu kerusuhan dan demonstrasi di negara tersebut

Pemerintah menyatakan jika pernyataan Ahmadinejad yang di sampaikan di Kota Bushehr sebagai pemicu maraknya aksi unjuk rasa di negeri itu.

Harian Al-Quds Al-Arabi, koran berbahasa Arab terbitan London, melansir dari beberapa sumber mengatakan pemerintah bahkan berencana menempatkan Ahmadinejad pada tahanan rumah dengan persetujuan Ayatollah Ali Khamenei.

Ketika berkunjung ke Kota Bushehr akhir Desember 2017, Ahmadinejad melontarkan pernyataan jika kini Iran menderita akibat “salah urus”.

Menurut Ahmadinejad Pemerintahan Presiden Hassan Rouhani menilai dirinys sebagai penguasa dan sama sekali tak memedulikan rakyat.

“Beberapa orang pemimpin saat ini hidup terpisah dari berbagai permasalahan rakyat dan tidak mengetahui kondisi masyarakat yang sesungguhnya,” sebut Ahmadinejad seperti dikabarkan harian tersebut.

Atas pernyataan itu. Pemerintah Iran pun menuduh Ahmadinejad sebagai pemicu lebih banyak aksi unjuk rasa. Tuduhan serupa juga dilontarkan kepada politisi Mehdi Karroubi dan mantan Perdana Menteri Mir-Hossein Mousavi.

Pada sebuah pernyataan yang direkam video, Ahmadinejad juga melontarkan kritiknya kepada Amole Larijani, Kepala Sistem Peradilan Iran.

“Saya tak punya anak yang menjadi mata-mata Barat, saya tak punya saudara yang menyelundupkan berbagai barang, dan saya tidak mencuri tanah untuk memelihara ternak,” cetus Ahmadinejad.

Aksi unjuk rasa yang terjadi dinilai sebagai aksi terbesar dalam hal menentang Pemerintahan Iran sejak  Gerakan Hijau pada 2009, setelah Ahmadinejad terpilih kembali menjadi presiden.

Hingga Minggu (7/1), unjuk rasa di Iran sudah memasuki hari kesebelas dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti meski sudah mengakibatkan 50 nyawa tewas.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs