Jakarta, Aktual.com — Hari ini di Masjidil Haram tidak seperti biasanya. Tanah suci, tempat seluruh umat Islam menunaikan ibadah Haji, di selimuti awan gelap.
Suhu di kota Mekah dan Madinah turun secara perlahan, dan angin berhembus kian kencang. Burung-burung dara yang pada umumnya berterbangan menemani para Jemaah Haji di area Masjidil Haram, saat ini justru mencari tempat perlindungan.
Jarak pandang semakin berkurang secara perlahan. Sementara itu, gedung-gedung yang tadinya terlihat jelas semakin samar terhalang gempuran pasir. Tak ada burung yang terbang, berganti dengan plastik, kardus, bahkan kain yang tertiup angin hingga menjulang tinggi ke udara.
Para Jemaah Haji yang berada di sekitar Masjidil Haram beristighfar dan bertakbir perlahan secara bersamaan. Mereka menutupi hidung dan mulut dengan masker atau bahan yang di sediakan oleh petugas Haji.
Angin menerpa tubuh jemaah Haji, seolah mendorong ke segala arah. Entah berapa kecepatan angin pada saat itu. Namun, kekuatannya dapat membuat teralis besi pembatas jalan bergelimpangan serta plastik merah yang biasa dipakai untuk menutup jalan terseret ke mana-mana.
Sedangkan, pohon-pohon mengayun ke arah kiri dan kanan. Pengemudi menyalakan lampu dan melambatkan kendaraannya agar tidak terhempas oleh hembusan angin.
Badai pasir berlangsung sekitar 30 menit. “Awan gelap Mas. Lampu-lampu di bandara dinyalakan,” kata petugas Haji, Yahya yang bertugas di Bandara Malik Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
Badai menyebabkan sampah berserakan di mana-mana. Di Bandara Jeddah, jemaah Haji Indonesia sempat diungsikan ke dalam bus saat sedang berganti ihram.
Satu penerbangan Haji tujuan Jeddah sempat dialihkan ke Madinah. Namun demikian, pasca badai selesai, pesawat yang mengangkut jemaah Haji asal DKI Jakarta kemudian melanjutkan perjalanan dan mendarat dengan selamat di kota Jeddah pada malam hari.
Di kesempatan yang sama, jumlah jemaah calon Haji Indonesia yang datang ke Mekah terus bertambah dan hari ini sudah mendekati angka 50 persen dari total jamah reguler yang mencapai 155.200 orang.
Kepala Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) 1436H/2015 Masehi, Reza Muhammad Marzal mengatakan sampai kemarin pukul 17.00 waktu Arab Saudi (WAS) jumlah jemaah calon haji Indonesia telah mencapai 73.581 orang.
“Mereka terdiri dari 72.698 jemaah dan 883 petugas haji Indonesia yang mengikuti mereka di kelompok-kelompok terbang (kloter),” katanya.
Jumlah yang datang ke Mekah sampai sore kemarin itu, sebagian besar merupakan jemaah yang datang dari Madinah yaitu mencapai 47.089 orang dan 574 petugas kloter yang tergabung dalam 115 kloter.
Sedangkan, sisanya berasal dari jemaah yang datang pada gelombang kedua dari Tanah Air dan mendarat di Jeddah sebanyak 25.609 jemaah dan 309 petugas yang tergabung dalam 62 kloter.
Jadi total jemaah calon Haji Indonesia yang telah di Mekkah Al Mukarramah sampai dengan sore kemarin mencapai 73.581 orang atau sekitar 47,4 persen dari total jemaah haji reguler Indonesia yang tergabung dalam 177 kloter.
Daerah Kerja (Daker) Mekkah akan terus menerima kedatangan jemaah Haji Indonesia sampai dengan tanggal 17 September mendatang. Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan, M Ismail Aini mengatakan, bahwa sepanjang hari ini Mekkah akan kembali kedatangan dari Tanah Air sebanyak 3.812 orang.
Mereka datang dari sejumlah Embarkasi yaitu; satu kloter dari Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG), yaitu: JKG 27 (455 jemaah/perkiraan tiba 00.10 WAS/pemondokan 614 dan 613), dua kloter dari Embarkasi Surabaya (SUB), yaitu: SUB 42 (450 jemaah/perkiraan tiba 00.35 WAS/pemondokan 904), dan SUB 43 (450 jemaah/perkiraan tiba 02.35 WAS/pemondokan 101) dan tiga kloter dari Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS), yaitu: JKS 45 (450 jemaah/perkiraan tiba 1.35 WAS/pemondokan 305), JKS 46 (450 jemaah/perkiraan tiba 3.35 WAS/pemondokan 105), dan JKS 47 (450 jemaah/perkiraan tiba 5.35 WAS/pemondokan 305).
Selain itu, juga ada dua kloter dari Embarkasi Makassar (UPG), yaitu: UPG 15 (455 jemaah/perkiraan tiba 02.50 WAS/pemondokan 903 dan 904), dan UPG 15 (455 jemaah/perkiraan tiba 09.20 WAS/pemondokan 630), dan empat kloter dari Embarkasi Solo (SOC), yaitu: SOC 48 (360 jemaah/perkiraan tiba 04.35 WAS/pemondokan 305), SOC 49 (360 jemaah/perkiraan tiba 12.40 WAS/pemondokan 801), SOC 50 (360 jemaah/perkiraan tiba 15.40 WAS/pemondokan 309), dan SOC 51 (360 jemaah/perkiraan tiba 20.50 WAS/pemondokan 414 dan 415).
Lalu, satu kloter dari Embarkasi Banjarmasin (BDJ), yaitu: BDJ 02 (360 jemaah/perkiraan tiba 07.20 WAS/pemondokan 801), dan BDJ 03 (360 jemaah/perkiraan tiba 17.40 WAS/pemondokan 801), satu kloter dari Embarkasi Palembang (PLM), yaitu: PLM 13 (450 jemaah/perkiraan tiba 18.25 WAS/pemondokan 629), satu kloter dari Embarkasi Batam (BTH), yaitu: BTH 16 (450 jemaah/perkiraan tiba 20.35 WAS/pemondokan 514 dan 515).
Artikel ini ditulis oleh: