Jakarta, Aktual.com-Dewan Energi Nasional (DEN) meyakini proyek pembangunan listrik 35 Ribu GW yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak akan rampung pada tahun 2019 seperti ditargetkan. Salah satu alasanya karena sebagian besar proyek dibangun oleh pihak swasta atau independent power producer (IPP).
“Menjadi maslah karena sebagian besar pembangunan 35 Ribu GW diserahkan kepada swasta. Permasalahannya apa bila swasta yang membangun, justru semakin memperlambat karena perlu adanya waktu tender Power Purchase Agreement (PPA) dan selain itu harus nunggu Financial Closing dulu baru membebaskan lahan,” ujar Anggota DEN Renaldy Dalimi saat diskusi Energi Kita di Kantor Dewan Pers Jakarta. Minggu (28/8).
Menurutnya langkah yang tepat untuk menyelesaikan proyek ini adalah mendorong modal Perusahaan Listrik Negara (PLN) sehingga mampu membangun secara mandiri proyek ini.
“Melihat dari sini, ada hambatan terbesar karena diserahkan kepada swasta. Sedangkan pemerintah memberikan kepada swasta dengan tidak menyadari. Harusnya kalau bisa 100 persen dibangun PLN ini akan lebih cepat,” tuturnya.
Sementara diketahui terkait hal ini, Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang juga merangkap sebagai Plt Menteri ESDM sudah menyatakan pesimismenya atas target itu. Dia memperkirakan dari program itu hanya bisa dicapai maksimal 20 GW. Dia berencana dalam waktu dekat akan melakukan verifikasi berapa persen yang mampu dicapai menjelang 2019.
“Proyek 35 GW kita ingin hitung yang persis selesai tahun 2019 berapa GW sih, berapa yang ter construction? Tapi mungkin ada 10 GW yang under construction. Jadi mungkin yang selesai hanya sekitar 20 GW yang sudah COD,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta