Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Hartono Bangun menilai PLN tidak melakukan kajian dan penelitian serius ketika membagikan program kompor listrik gratis ke masyarakat. Rudi bahkan menyebut program tersebut terlihat asal-asalan tanpa pertimbangan yang matang.
“Percobaan yang dilakukan PLN dengan membagikan kompor listrik gratis ke masyarakat, tetapi kompor listrik yang dibagi kapasitas dayanya untuk listrik di atas 1500 watt. Artiya meteran listrik masyarakat yang dayanya hanya 900 watt, tidak akan mampu untuk mengoperasikan kompor listrik yang dibagikan gratis tersebut. Tidak ada kajian, penelitian, dan studi banding, sehingga menuai polemik (di masyarakat) dan kesannya (program) asal-asalan,” tegas Rudi seperti dikutip dari situs DPR, Selasa (27/9) kemarin.
Politisi Partai NasDem itu juga mempertanyakan langkah PLN yang tidak membagikan kompor listrik sesuai dengan kapasitas listrik yang dimiliki masyarakat. Menurutnya, tindakan PLN tersebut hanya akan menambah beban biaya bagi masyarakat.
“Kenapa tidak kompor listrik yang kapasitasnya 400 watt? Sehingga cocok untuk (tegangan) listrik masyarakat di desa. Tidak sinkron kompor listrik yang dibagikan PLN untuk warga desa dengan tegangan listrik warga yang hanya 900 watt. Dan jika warga diminta untuk naikkan daya lagi ke 2000 watt, tentu dikenakan biaya yang tidak sedikit. Tentu warga juga keberatan,” sambung dia.
Meski demikian, Rudi mengakui tujuan program kompor listrik tersebut yang diharapkan dapat menyerap surplus listrik yang diproduksi PLN tersebut, sebenarnya sangat tepat. Namun karena program ini dibatalkan, Rudi pun meminta direksi PLN harus bisa mengatasi surplus listrik tersebut.
“Ya direksi PLN harus memasarkan surplus energinya ke sektor industri dan manufaktur. Dan direksi PLN harus banyak inovasi dan kreatif. Untuk apa aset energi listriknya melimpah, tapi enggak bisa dijual,” kritik legislator daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara III itu.
Seperti diketahui, PLN akhirnya membatalkan program pengalihan ke kompor listrik. PLN juga memastikan tarif listrik tidak naik. Penetapan tarif listrik ini telah diputuskan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Tidak ada kenaikan tarif listrik. Ini untuk menjaga peningkatan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi,” ucap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson