Jakarta, Aktual.com — Warga perumahan Zeni, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, melakukan ziarah dan unjuk rasa terkait dengan rencana penggusuran Kodam terhadap perumahan tersebut, Minggu (1/11) pagi).
“Saya disini untuk membuktikan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah,” kata Budi Lestari, Mantan anak pejuang 45, di TMP Kalibata.
Ia mengharapkan bahwa pemerintah setidaknya menghargai perjuangan orangtua mereka dahulu. Budi menyebut, ayahnya berpesan bahwa rumah yang ditempatinya sekarang adalah rumah peninggalan orangtuanya.
“Apakah tidak ada rasa manusiawi sedikit orang-orang yang di atas, saya yakin Ayah saya tidak mengambil yang bukan haknya, saya yakin. Ayah saya berpesan bahwa ini adalah rumah kalian, kalian tidak usah takut, sampai kapanpun kalian bisa tinggal disini karena ini bukan rumah dinas, itu yang saya ingat ucapan ayah saya, “jelas Budi.
Selain itu, ia menyayangkan alasan penggusuran perumahan Zeni Mampang Prapatan karena ingin dibeli oleh swasta.
“Yang kami sayangkan adalah bahwa rumah kami ini akan dibeli oleh swasta, bagaimana harga perjuangan orangtua kami, masak lebih berharga swasta, pengusaha daripada pejuang, itu yang buat kami sakit” kata dia.
Warga perumahan Zeni Mampang Prapatan sepakat jika memang Kodam masih tetap melakukan penggusuran, pihaknya akan memindahkan makam orangtuanya dari TMP Kalibata.
“Kami mohon maaf dengan terpaksa, kami sudah berbicara dengan keluarga, kami akan pindahkan makam ayah kami ke makam keluarga, itu akan kami lakukan jika pemerintah atau Kodam akan melakukan pembongkaran”
“nantinya akan ada 10 makam yang akan dipindahkan jika itu terjadi,” tambahnya.
Budi berharap pihak pemerintah atau pejabat terkait bisa mendamaikan dengan memberikan jalan yang terbaik untuk semua pihak.
Artikel ini ditulis oleh: