Jakarta, Aktual.com – Sebagai ekonom senior yang telah terbukti rekam jejaknya, Rizal Ramli disebut-sebut sebagai figur yang dibutuhkan untuk memimpin bangsa Indonesia.
Setidaknya hal ini yang dikatakan oleh Wakil Sekjen PAN, Saleh Partaonan Daulay. Menurut Saleh, sosok Rizal Ramli telah masuk dalam radar partainya sejak beberapa waktu lalu.
“Rizal Ramli mumpuni dalam mengurus persoalan ekonomi,” katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/7).
RR, sapaan khas Rizal Ramli, disebut Saleh sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Terlebih, isu ekonomi menjadi tantangan terberat yang dihadapi Indonesia dalam setahun belakangan.
“Karena itu, perlu tokoh yang memang mengerti, menguasai dan bisa mengeksekusi program yang dapat membangkitkan kejayaan ekonomi kita. Rizal Ramli kan memiliki track record yang baik. Setahu saya, dia selalu memberikan kritikan yang solutif. Selain itu, dia juga pernah menjadi menteri dan membuktikan mampu bekerja,” paparnya.
Perlu diketahui, RR tak hanya masuk dalam radar PAN. Dia juga masuk dalam bursa Cawapres dari Partai Gerindra. Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerindra, Sandiaga Uno bahkan mengungkapkan kalau Prabowo sangat tertarik dengan paparan RR terkait memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia yang kini terpuruk dengan langkah inovatif dan kreatif dengan tetap dilandaskan pada Pasal 33 UUD 45. Sandiaga bahkan menyebut pasangan Prabowo dengan RR merupakan kombinasi yang luar biasa.
Dipertegas jika RR jadi Cawapres Prabowo, PAN akan legowo menerima, Saleh tak menampik. Dikatakannya penentuan Cawapres Prabowo memang butuh pembicaraan yang sangat serius. Namun pada dasarnya PAN akan legowo jika partai koalisi menerima.
“Perlu pembicaraan lebih serius soal penentuan cawapres ini. Sebaiknya ditanyakan terlebih dulu pada PKS dan Demokrat. Kalau PAN biasanya lebih mudah (menerima),” pungkasnya.
Perlu diketahui, beberapa waktu lalu, Sekjen PAN, Eddy Suparno mengungkapkan RR masuk dalam radar partainya. Selain RR, ada juga nama beken lainnya seperti Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, dan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan