Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat lahan pertanian seluas 2.489 hektar di lima kecamatan setempat terancam hilang karena mengalami alih fungsi menjadi kawasan pabrik dan perumahan.
“Jumlah itu berdasarkan data dari Kementerian Pertanian yang dirilis 2015,” kata Kasi Bina Usaha pada Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bekasi Yudianhar di Cikarang, Jumat (4/9).
Lahan pertanian itu masing-masing berlokasi di Kecamatan Bojongmangu, Kecamatan Cikarang Pusat, Kecamatan Cibarusah, Kecamatan Cikarang Selatan dan Kecamatan Serangbaru.
Dia mengatakan, faktor pemicu utama alih fungsi lahan tersebut diakibatkan rasa frustasi petani akibat kesulitan memperoleh air selama kemarau, sehingga membuat lahan menjadi tidak produktif.
“Alih fungsinya kebanyakan untuk kawasan industri, perumahan, pertokoan dan perkantoran.”
Menurut Yudianhar, selama kemarau 2015 sudah banyak petani yang memilih menjual lahannya kepada swasta karena tergiur uang untuk modal usaha.
“Kemarau saat ini mengakibatkan banyak lahan yang kritis karena tidak mendapatkan pasokan air, apa lagi tanah di Kabupaten Bekasi memiliki kontur tanah yang berbeda-beda.”
Yudianhar mengatakan, lahan dengan kondisi tersebut masuk dalam kategori kritis akibat kandungan kesuburan tanah yang terus berkurang. “Lahan tersebut mengalami kemunduran kandungan kimia dan biologi.”
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu