Kepala SKK Migas, Amin Sunaryadi saat mengikuti agenda rapat bersama SKK Migas di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016). Rapat bareng DPD, DPR dan SKK Migas ini membahas masalah Blok Masela. Aktual/Junaidi Mahbub

Jakarta, Aktual.com — Dicecar Perwakilan Rakyat yang terdiri dari (DPR dan DPD Republik Indonesia) perwakilan dari Maluku, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi berkilah tentang konsultan Tridaya Advisory.

Amien mengaku bahwa pihaknya tidak pernah berhubungan dengan konsultan tersebut sehingga dia merasa tidak tahu-menahu tentang itu.

“Konsultan, kami tidak pernah berhubungan dengan konsultan itu, jadi kami tidak tahu menahu,” tutur Amien menanggapi ‘serangan’ pertanyaan dari salah satu legislator, Nono Sampono, di kantor DPD-RI, Jakarta, Senin (7/3)

Sebelumnya dalam forum itu Nono mengungkapkan kecurigaannya pada konsultan Tridaya Advisory, Nono mengatakan konsultan tersebut tidak bersikap independen dan ‘disetir’ oleh para mafia.

“Tridaya Advisory ini siapa? Kami merasa konsultan ini tidak independen, siapa di belakangnya? Jangan ada mafia di sini, potong itu rantai mafia,” tegas Nono.

Hal lain adalah Amien mengaku bahwa SKK migas yang dipimpinnya pernah memberi rekomendasi kepada Menteri ESDM untuk membangun kilang di darat, namun dia mengembalikan bahwa semua keputusan berada pada Menteri ESDM, Sudirman Said.

Kemudian, walaupun diketahui bahwa Presiden Jokowi telah memutuskan kepastian kebijakan pembangunan blok Masela akan ditetapkan pada tahun 2018, namun dia tidak putus berharap agar kilang tersebut segera dibangun.

Menurutnya semakin lama rentang waktu pengunduran kilang tersebut, maka semakin lama rakyat Maluku menunggu untuk pembangunan dan mendapat manfaat.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Arbie Marwan