Jakarta, Aktual.com — Panitia khusus (pansus) Pelindo II mendatangi PT Pelindo II usai melakukan kunjungan spesifik ke anak perusahaannya, Jakarta International Container Terminal (JICT).

Dalan kunjungan itu, Dirut Pelindo II Richard Joort Lino menyambut sendiri kedatangan Pansus Pelindo II di kantornya.

Meski tak menanyakan keganjalan-keganjalan yang selama ini ditemukan dalam rapat-rapat, anggota pansus justru mendengarkan RJ Lino membeberkan capaiannya selama menjabat sebagai Dirut.

Lino mengatakan bahwa tahun 2019 ada tiga terminal baru yang selesai dan akan mulai beroperasi mulai Januari 2019. Kenaikan ini pun diyakinkan akan menambah keuntungan negara sebesar 30 persen.

Apalagi, Pelindo II juga memperkerjakan 176 anak muda lulusan magister dari luar negeri. Pasalnya, di Indonesia tak banyak sarjana yang mengambil jurusan fokus di pelabuhan. Dengan berkualitasnya sumber daya manusia dan infrastruktur di Pelindo II, Lino pastikan bahwa di sepuluh tahun mendatang mereka akan dapat memasukan ke kas negara sebanyak 100 T.

“Company ini 2019 bisa kasih masukan 100 triliun tanpa ada uang pemerintah,” ujar RJ. Lino di depan anggota pansus di kantornya, Kamis, (26/11).

Lino juga memamerkan perubahan infrastruktur di era dia menjabat. Sebelumnya, jalan menuju pelabuhan macet namun saat ini kendala tersebut sudah berkurang.

Tak hanya itu saja, ia mengatakan sebelum dirinya menjabat, dermaga hampir kosong melompong dimana tak ada sama sekali alat bongkar muat barang berbeda dengan kondisi saat ini yang sudah terisi penuh oleh semua alat bongkar muat.

“Waktu saya masuk saya bilang kalian pelabuhan terbesar di Indonesia tapi kok seperti ini. Di 2009 masuk kapal cuma bisa satu jadi ngantri. Waktu saya masuk, itu bersih tidak ada antrian,” jelasnya

Selain itu, ia juga menyampaikan hasil capaian-capaian di pelabuhan panjang. Di sana, saat dulu crane hanya terdapat satu buah dan sudah berumur 35 tahun. Oleh sebab itu, ia pun mendorong agar adanya alat crane bisa merubah sistemasi perubahan di sana.

“Crane waktu itu cuma satu, umur 35 tahun waktu saya masuk. Sekarang alat baru semua,” kata dia.

Mendengar pemaparan Lino, Ketua Pansus Pelindo II Rieke Diah Pitaloka pun merespon dan menanyakan kapan pemaparan tersebut dihentikan.

“Maaf, bapak berapa halaman lagi? Karena kita kesini cuma mau silahturahmi. Kalau pertanyaan hal lain pendalaman harus dilakukan di ruang pansus. Kalau ada keputusan dan pendalaman itu soal resmi. Ini silahturahmi ngeliat kantornya,” ketus Politisi PDIP ini.

Dalam kunjungan tersebut dihadiri oleh tujuh orang anggota Pansus Pelindo II yakni Muchlisin dari Fraksi PPP, Muhamad Haikal dari Fraksi Gerindra, I Putu Sudiartana dari Fraksi Partai Demokrat, Masinton Pasaribu dari Fraksi PDIP, Nurdin Tampubolon dari Fraksi Partai Hanura dan Sukur Nababan dari Fraksi PDIP serta Rieke Diah Pitaloka dari Fraksi PDIP.

Artikel ini ditulis oleh: