Pengunjuk rasa dari Jaringan Aliansi Laksanakan Hak Asasi Manusia (Jalan HAM) membawa poster bergambar aktivis HAM Munir, ketika memperingati Hari HAM Internasional, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (10/12). Mereka mendesak pemerintah mengusut tuntas kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/nz/15

Jakarta, Aktual.com-Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji di depan pakar dan praktisi hukum akan menuntaskan kasus pembunuhan terhadap pejuang hak asasi manusia Munir Said Thalib.

“Ini juga memerlukan sebuah tindakan dan penegakan hukum yang tegas,” kata Presiden Jokowi saat kepada sejumlah pakar dan praktisi hukum ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/9).

Pertemuan itu dimaksudkan untuk mendengar secara langsung masukan-masukan demi penyelenggaraan penegakan hukum di Indonesia yang lebih baik.

Ia meminta masukan dari para pakar dan praktisi hukum mengenai penyelesaian kasus-kasus kejahatan narkoba dan hak aai manusia yang belum tuntas, serta penataan kembali aturan-aturan hukum yang bertumpang tindih.

Selain itu, Presiden juga meminta saran mengenai penataan lembaga-lembaga penegak hukum di Indonesia.

“Kami mohon rekomendasi untuk misalnya penataan lembaga kita baik di Polri, Kementerian Hukum dan HAM, mungkin juga di kejaksaan, dan juga di KPK sehingga penyelesaian-penyelesaian di bidang hukum kita ini betul-betul bisa menyeluruh, komprehensif, dan betul-betul bisa menyelesaikan masalah-masalah di negara kita,” ucapnya.

Ia menyadari bahwa penegakan hukum di Indonesia masih belum memberikan efek jera bagi para pelanggar hukum.

Presiden pun bertekad untuk terus menyelesaikan dan mereformasi penyelenggaraan penegakan hukum di Indonesia.

“Saya kira kita merasakan semuanya bahwa akhir-akhir ini banyak kita jumpai hal-hal yang berkaitan dengan korupsi bahkan di tingkat elit pimpinan lembaga yang berkaitan dengan perdagangan pengaruh. Dan sampai saat ini juga penegakan hukum kita lihat masih belum memberikan efek jera terhadap adanya korupsi baik dari sisi hukuman maupun tuntutan,” kata Presiden.

Mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Staf Khusus Presiden Johan Budi.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara