Jakarta, aktual.com – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI menilai sikap atlet blind judo asal Aceh Miftahul Jannah yang didiskualifikasi dalam ajang Asian Para Games 2018 untuk mempertahankan hijabnya patut diapresiasi.
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan sikap memegang prinsip yang ditunjukkan Miftahul luar biasa dan bisa menjadi teladan bagi kita semua, baik dalam konteks pengamalan agama maupun konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kami sangat konsen dengan komitmen pada prinsip. Negara ini bubar karena warga negaranya sudah tidak lagi memegang prinsip,” kata Jazuli dalam acara lomba baca kitab kuning dan milad ke-14 Fraksi PKS DPR, di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (10/10).
“Maka ketika ada remaja putri muslimah yang menunjukkan kokohnya memegang prinsip kita sangat hormat dan apresiasi, agar menjadi teladan bagi generasi milenial,” tambahnya.
Dalam acara itu, fraksi PKS, sambung Jazuli juga menyerahkan apresiasi kepada Salimin yakni ayah yang mewakili Miftahul Jannah menerima dokumen administrasi untuk berangkat umroh .
Masih dikatakan anggota Komisi I itu, dirinya sangat berempati atas dilema yang dialami Miftahul Jannah. Ia dihadapkan pada pilihan yang sulit.
Di satu sisi, semangat untuk membela bangsa dan mendapatkan medali untuk Indonesia. Tapi, di sisi lain memiliki prinsip tidak mau menanggalkan hijabnya karena terikat aturan permainan di cabang Judo.
“Kita tahu akhirnya Miftahul Jannah memenangkan prinsipnya untuk tidak melepas hijabnya,” ucap dia
“Ini sangat kita apresiasi, maka untuk menghibur meski tidak bisa mendapatkan medali emas bagi Indonesia, insya Allah Mifatahul Jannah dapat kesempatan emas berdoa di depan multazam,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang

















