Gedung yang hanya terletak sekitar 300 meter dari gedung lama tersebut rencananya akan mulai ditempati akhir 2015 atau awal 2016 tergantung penyelesaian dan kesiapan gedung yang memiliki tinggi 16 lantai. Gedung tersebut mulai dibangun sejak Desember 2013 dengan nilai kontrak Rp195 miliar direncanakan memiliki 70 ruang pemeriksaan dan gedung penjara yang mampu menampung 50 orang, 40 pria dan sepuluh wanita.

Jakarta, Aktual.com — Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani melaporkan adanya dugaan penyelewengan dalam proyek pengadaan lnstrument Landing System (ILS) di bandara Depati Amir, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Pelaporan itu disampaikan Hidayat ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada hari ini, Selasa (24/11).

“Ada barang yang menurut dugaan kami ya, dugaan ya bahwa ada kerugian negaranya. Barang ini ILS (lnstrument Landing System), alat untuk penerbangan, bahasa kampungnya pandu lah,” papar Hidayat, di pelataran gedung lembaga antirasuah.

Hidayat menjelaskan, pihaknya menduga ada pelewengan pengadaan alat pemandu mendaratnya pesawat itu. Pasalnya, setelah melakukan sidak ke bandara Depati Amir ILS tersebut tidak berfungsi dengan sebagaimana mestinya.

“Itu hampir kurang lebih 5 tahun tidak berfungsi, anggaran katanya kurang lebih hampir Rp17 miliar,” terangnya.

Mengenai dugaan penyelewengan ini, Hidayat mengaku sudah melaporkannya kepada Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Namun demikian, sampai saat ini belum ada langkah konkret dari Kemenhub.

“Makanya saya kesini. Saya tidak mau Bangka Belitung kejadian yang tidak diinginkan takutnya nanti suatu saat kita lihat ada terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan di penerbangan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby