Jakarta, Aktual.com – Petugas Spanyol, Jerman dan Belgia menahan lima orang diduga membentuk sel IS “aktif dan berbahaya” serta memromosikan garis keras di tiga negara tersebut, kata Kementerian Dalam Negeri Spanyol, Rabu (28/9).

Tersangka itu terdiri atas empat warga Spanyol dan satu warga Maroko, katanya.

Dua orang ditangkap di Barcelona, satu di Melila, daerah kantong Afrika Utara di Spanyol, satu di Brussels, dan satu di Wuppertal, Jerman.

Polisi Spanyol bekerja sama dengan penegak hukum federal Jerman dan Belgia dalam penangkapan tersebut, kata kementerian.

Kelompok itu menggunakan media sosial, yaitu akun Facebook “Islam en EspaAnol (Islam di Spanyol), yang memiliki lebih dari 32 ribu pengikut, untuk memuji IS dan menyebarkan pesan kelompok militan yang beroperasi di luar Suriah dan Irak itu, kata kementerian.

Tersangka itu, yang bergerak hampir tertutup di Spanyol, dituduh mengawasi serangan, radikalisasi, mempromosikan Islam garis keras dan bertindak sebagai perantara bagi kelompok itu di Eropa.

Sejak Spanyol menaikkan kewaspadaannya ke tingkat 4, tertinggi kedua pada 2015, polisi telah menahan 143 pegaris keras, 133 orang di Spanyol dan 30 orang di luar negara tersebut.

Menurut data pemerintah, sekitar 34 orang ditangkap tahun ini terkait gerakan garis keras.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby