Semarang, Aktual.co — Abdul Basir, seorang petani ditemukan tewas tergeletak di tengah sawah, Selasa (17/3). Korban diduga tewas akibat keracunan pestisida yang tak sengaja dihirup saat sedang menyemprotkan ke tanaman padi.
M Yasir, Ketua RT setempat, mengetahui itu pertama kali oleh istri korban yang bernama Nur Asikun (40). Sekitar pukul 08.00 WIB, istri korban menyusul ke sawah karena Abdul Basir tak kunjung pulang ke rumah.
“Biasanya dia (Abdul Basir) berangkat ke sawah pukul 05.30, lalu sampai rumah pukul 07.30 WIB. Tetapi ternyata sampai setengah delapan pagi tidak pulang. Sehingga istrinya menyusul dan mencari ke sawah,” jelasnya.
Sesampainya di sawah, istri korban melihat tubuh Abdul Basir yang sudah tertelungkup tak bergerak di tengah sawah. Pada punggung Abdul Basir masih menempel sebuah tangki sprayer (alat penyemprot) hama tanaman padi yang masih berisi .
“Lalu kejadian itu dilaporkan ke warga, dan tubuh pak Basir dibawa ke ke rumah,” jelasnya.
Hal senada dikatakan Asrori, bahwa korban memang biasa berangkat ke sawah pada pukul 05.30 WIB, dan kemudian pulang pada pukul 07.30 WIB. Sepulang dari sawah, Abdul Basir melanjutkan bekerja sebagai kuli batu.
“Kebiasaannya sehari-hari jam 07.30 WIB pulang. Namun sampai jam 08.00 WIB belum pulang, sehingga istri menyusul. Kemudian korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dengan posisi tertelungkup,” jelasnya.
Sesaat setelah mendapat laporan dari warga atas kejadian itu, anggota kepolisian dari Polsek Tirto dan Polres Pekalongan Kota serta tim medis setempat, datang ke rumah korban untuk memeriksa kondisi jenazah korban.
Kapolres Pekalongan Kota AKBP Luthfie Sulistiawan, melalui Wakapolres Kompol Mashudi menjelaskan, berdasar hasil pemeriksaan kondisi fisik oleh tim medis dan tim identifikasi, diketahui bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan.
Pihaknya menduga, korban tak sengaja menghirup pestisida atau obat pembasmi hama tanaman yang saat itu tengah disemprotkan oleh korban. “Kemungkinan saat korban menyemprot tanaman padi di sawah, saat itu angin berembus berlawanan, dan pestisida yang disemprotkan terhirup oleh korban yang saat itu tak pakai masker,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa keluarga tidak berkenan untuk dilakukan proses otopsi. Keluarga sudah menerima dengan adanya kejadian tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:

















