Bahaya Kepemilikan Apartemen Oleh WNA (Aktual/Ilst.Nelson)
Bahaya Kepemilikan Apartemen Oleh WNA (Aktual/Ilst.Nelson)

Brazil, Aktual.com – Mantan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva pada Rabu (10/5) menjalani persidangan atas tuduhan melakukan korupsi, yang ditepisnya sebagai penyelidikan bermuatan balas dendam politik.

Ribuan pendukung Lula berkumpul di kota selatan, Curitiba, beberapa jam sebelum ia menghadap hakim antikorupsi. Lula dituduh menerima sebuah apartemen pinggir pantai sebagai imbalan atas bantuan yang diberikannya kepada perusahan konstruksi OAS hingga memenangi kontrak pemerintah.

Kesaksiannya di depan Hakim Sergio Moro dimulai pada pukul 14.00 waktu setempat. Moro adalah hakim yang menjadi ujung tombak penyelidikan korupsi terbesar di Brazil. Putusan oleh Hakim Moro diperkirakan belum akan keluar sampai Juli.

Lula, yang dituding atas empat kasus korupsi lainnya, merupakan terdakwa dengan jabatan tertinggi dalam penyelidikan besar-besaran terhadap kasus korupsi, yang dikenal sebagai ‘Operasi Cuci Mobil’.

Fokus penyelidikan dipusatkan pada perusahaan-perusahaan konstruksi yang sudah mengeluarkan pengakuan bahwa mereka membayar miliaran sebagai imbalan atas kontrak-kontrak menguntungkan di perusahaan minyak negara, Petrobras.

Lula telah berkali-kali menyatakan dirinya tidak bersalah atas semua tuduhan yang dikenakan terhadapnya. Penyelidikan telah diperluas sejak dimulai tiga tahun lalu dan saat ini menjaring sejumlah perusahaan negara.

Sudah lebih dari 90 pelaku bisnis dan politisi berpengaruh dijatuhi hukuman. Sejumlah anggota kongres federal yang sedang menjabat serta sepertiga anggota kabinet Presiden Michel Temer juga sedang diperiksa.

Ribuan pendukung Lula turun ke jalan di Curitiba semalam. Sebagian besar dari mereka adalah anggota kelompok-kelompok pegiat dan persatuan buruh. Mereka tiba menggunakan bus-bus sewaan dari berbagai daerah.

Para pendukung mendirikan tenda-tenda darurat di sepanjang jalan kereta api, beberapa kilometer dari gedung pengadilan federal.

“Bahkan kalau mereka akan membuktikan bahwa segala yang ia lakukan adalah salah, saya akan tetap memilihnya,” kata Gabriel Marshall, anggota berusia 18 tahun Gerakan Buruh Tak Bertanah yang menempuh perjalanan 10 jam dari daerah pertanian koperasinya di negara bagian Parana.

“Dia (Lula) adalah satu-satunya orang yang memiliki kekuasaan tapi tidak merampok kaum miskin.” Saat menjabat presiden selama dua periode, Lula -presiden pertama dari kalangan pekerja, melakukan perluasan jaring pengaman sosial di negaranya.

Dibantu dengan perekonomian yang meningkat serta program transfer uang tunai yang inovatif, pemerintahan Lula berhasil mengangkat jutaan orang dari kemiskinan ke kelas menengah. Ketika selesai menjabat pada 2010, Lula mendapatkan tingkat penerimaan sebesar 83 persen.

Lula telah mengatakan bahwa ia ingin mencalonkan diri lagi dalam pemlihan presiden pada 2018. Namun jika ia mendapat hukuman dan putusan itu dikuatkan pada pengadilan kedua, ia secara hukum akan didiskualifikasi dari pencalonan dan kemungkinan akan dijebloskan ke penjara.

Menurut jaksa penuntut federal serta para mantan pejabat tinggi Petrobras, yang sedang berupaya mendapatkan pembebasan, Lula sangat terlibat dalam skema korupsi.

Uang suap dalam jumlah jutaan, kata mereka, mengalir ke kantong-kantong kampanye Partai Buruh dan hampir semua partai politik besar. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: