Jakarta, Aktual.com —Setelah mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semakin optimis soal pengerjaan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT). Presiden sendiri sudah menargetkan pengerjaan LRT selesai tahun 2018.
“Tahun ini mau mulai groundbreaking-nya (mulai pembangunan),” kata Ahok di Balai Kota, Selasa (14/7).
Meski dipayungi dengan Peraturan Presiden (Pepres), Pemprov kata Ahok, bakal jalan sendiri mengerjakan proyek LRT dibawah BUMD Jakpro. Sementara pusat, PT Adhi Karya dipecaya untuk mengerjakan proyek yang menghubungkan Jakarta dengan daerah lain. “Yang pasti antar provinsi itu nanti punya pusat, jalannya punya pusat. Yang DKI nanti jalan DKI,” ungkapnya.
Rencananya, lebar rel LRT 1,067 mm, lebih kecil daripada rel kereta api 1,435 mm. Presiden juga kata Ahok, bakal membentuk badan otoritas transportasi yang bakal mengatur rute LRT nantinya. Target penyelesaian proyek tahun 2018 salah satunya untuk menghadapi event olahraga internasional Asian Games 2018.
Nantinya, setelah pembangunan selesai, Pemprov DKI bakal membeli seluruh infrastruktur pembangunan LRT. Sebab, pembangunan prasarana tidak mungkin dimiliki swasta.”Apraisal ada yang resmi, nanti kita beli,” ungkap Ahok. Serupa dengan PT Jakpro, pemerintah menugaskan Adhi Karya untuk membangun proyek tersebut terlebih dahulu. Setelah proyek rampung dibangun, maka pemerintah akan langsung membelinya.
Adapun Pemprov DKI berencana membangun LRT di tujuh koridor. Ketujuh koridor itu yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
DKI mengajukan anggaran senilai Rp 500 miliar pada APBD Perubahan 2015 dan rencananya mengajukan Rp 3 triliun pada APBD 2016.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid